HALAMAN rumah tanpa gazebo saat ini dianggap kurang lengkap. Karena gazebo cocok untuk bersantai setelah menjalani rutinitas pekerjaan. M. Abdul Ghoffar, berusaha membikin gazebo khas Bojonegoro.
Suara mesin pasah dan gergaji kayu saling bersahutan. Meriung-riung. Potongan kayu berserakan. Halaman rumah di RT 08/01 Desa Wedi, Kecamatan Kapas, itu terlihat beragam bangunan gazebo.
Mulai kerangka, hingga bentuk gazebo yang sudah jadi. Termasuk, gazebo yang siap antar. Rumah tersebut merupakan sentra produksi gazebo. Ruang produksi di selatan rumah. Mulai proses pemotongan dan menghaluskan kayu.
Terlihat lelaki dengan santai keluar dari rumah menghadap ke timur tersebut. M. Abdul Ghoffar. Dia merupakan perajin gazebo. ’’Silakan pilih yang mana,’’ ujarnya sambil tersenyum.
Dia menceritakan, kali pertama membuat gazebo, sempat terlintas di pikirannya untuk kebutuhan pribadi. Karena sebelumnya dia tidak pernah memproduksi gazebo. Sebaliknya, hanya memproduksi mebel rumah tangga. Seperti kursi, meja, dan lemari.
Selain itu, juga memproduksi pintu, jendela, dan beberapa jenis perabot rumah tangga lainnya. Namun, ketika ada pemesan kursi dan meja, ada pelanggan yang menginginkan gazebo. Akhirnya dibeli. ’’Ya nanti buat lagi,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro.
Menurut Ghofar, proses pembuatan gazebo, awalnya membuat tiang. Lantas, membuat pasak dan kayu untuk atap. Kemudian dirangkai dengan metode khusus. Untuk pembuatan gazebo membutuhkan waktu beberapa hari.
Tergantung dari ukuran gazebo dan desain modelnya. Sebab, untuk jenis gazebo sangat beragam. Mulai dari yang sederhana sampai istimewa. Untuk kualitas kayunya juga berbeda. Mulai kayu yang biasa dengan harga murah sampai kayu yang berkualitas.
Kayu yang berkualiats tentunya kayu jati, karena serat kayunya lebih halus dibanding kayu lainnya. ’’Ukuran gazebo rata-rata tingginya 2 meter. Lebar dan panjangnya sekitar 1,5 meter, tergantung pesanan,’’ bebernya.
Selain rumah tangga, peminat gazebo ternyata juga banyak. Banyak lembaga pendidikan saat ini mulai memesan gazebo. Setidaknya, membuat gazebo ini, dia bisa mengajak tetangganya. Dan, bisa mengurangi angka pengangguran di desanya.
Karena, membuat kerajinan itu, selain untuk mencukupi kebutuhan pribadi, juga untuk pemberdayaan masyarakat di sekitarnya.