24.9 C
Bojonegoro
Tuesday, May 30, 2023

Musim Tanam, Obat Pertanian Diburu

- Advertisement -

BISNIS  – Memasuki akhir bulan Maret, para petani di wilayah Bojonegoro mulai mengawali tanam setelah beberapa pekan lalu panen raya. Mereka mulai persiapan tanam, sehingga butuh belanja benih sekaligus obat pertanian untuk membasmi gulma di areal persawahan. Sejumlah toko pertanian di Bojonegoro tentu mengalami kenaikan penjualan.Muslim, penanggung jawab Toko Sumber Tani Makmur, mengungkapkan bahwa saat musim tanam kedua ini, para petani di Bojonegoro mulai belanja benih padi dan obat pertanian.

Biasanya obat yang sering diburu ialah herbisida untuk membasmi gulma. Konsumennya tak hanya eceran saja, tetapi kios-kios kecil yang berada di desa-desa. “Pemintaan obat pertanian didominasi pengusaha kios di pedesaan, kalau eceran hanya sekadarnya saja,” terangnya.

Penjualan obat pertanian tentu menyesuaikan musimnya, karena jenisnya lumayan banyak. Toko tersebut juga menyediakan obat dalam bentuk cair, serbuk, atau butiran. Dia mengatakan penjualan obat seperti herbisida bisa mencapai satu kuintal per musimnya.

Lalu, pertengahan tanam, petani biasanya butuh obat insektisida. “Kalau insektisida bisa tembus lima karton per musimnya,” ujarnya. Adapun pertengahan tahun biasanya dimanfaatkan petani untuk jeda tanam, biasanya tanam palawija atau tanaman lainnya. 

Terpisah, salah satu karyawan Toko Mulya Tani, Sutrisno mengatakan bahwa bisnis penjualan obat pertanian masih prospektif di Bojonegoro. Konsekuensinya pun banyak kompetitor dengan bisnis yang sama.

- Advertisement -

Dia mengatakan penjualan obat pertanian pasti menyesuaikan musimnya, seperti herbisida, insektisida, pestisida, fungisida, dan sebagainya. Toko tersebut per musimnya juga bisa menjual minimal setengah kuintal obat pertanian. “Obat pertanian selalu dicari petani, karena lebih simpel dan ringkas untuk mengatasi hama atau penyakit pada tumbuhan,” pungkasnya. 

BISNIS  – Memasuki akhir bulan Maret, para petani di wilayah Bojonegoro mulai mengawali tanam setelah beberapa pekan lalu panen raya. Mereka mulai persiapan tanam, sehingga butuh belanja benih sekaligus obat pertanian untuk membasmi gulma di areal persawahan. Sejumlah toko pertanian di Bojonegoro tentu mengalami kenaikan penjualan.Muslim, penanggung jawab Toko Sumber Tani Makmur, mengungkapkan bahwa saat musim tanam kedua ini, para petani di Bojonegoro mulai belanja benih padi dan obat pertanian.

Biasanya obat yang sering diburu ialah herbisida untuk membasmi gulma. Konsumennya tak hanya eceran saja, tetapi kios-kios kecil yang berada di desa-desa. “Pemintaan obat pertanian didominasi pengusaha kios di pedesaan, kalau eceran hanya sekadarnya saja,” terangnya.

Penjualan obat pertanian tentu menyesuaikan musimnya, karena jenisnya lumayan banyak. Toko tersebut juga menyediakan obat dalam bentuk cair, serbuk, atau butiran. Dia mengatakan penjualan obat seperti herbisida bisa mencapai satu kuintal per musimnya.

Lalu, pertengahan tanam, petani biasanya butuh obat insektisida. “Kalau insektisida bisa tembus lima karton per musimnya,” ujarnya. Adapun pertengahan tahun biasanya dimanfaatkan petani untuk jeda tanam, biasanya tanam palawija atau tanaman lainnya. 

Terpisah, salah satu karyawan Toko Mulya Tani, Sutrisno mengatakan bahwa bisnis penjualan obat pertanian masih prospektif di Bojonegoro. Konsekuensinya pun banyak kompetitor dengan bisnis yang sama.

- Advertisement -

Dia mengatakan penjualan obat pertanian pasti menyesuaikan musimnya, seperti herbisida, insektisida, pestisida, fungisida, dan sebagainya. Toko tersebut per musimnya juga bisa menjual minimal setengah kuintal obat pertanian. “Obat pertanian selalu dicari petani, karena lebih simpel dan ringkas untuk mengatasi hama atau penyakit pada tumbuhan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/