24.9 C
Bojonegoro
Tuesday, May 30, 2023

Ciptakan Kenyamanan, Harus Berikan Kontribusi kata Gadis ini

- Advertisement -

SHE – Bagi Eka Tina Nur Ula Tuqa, kenyamanan menjadi perihal penting menjalani kehidupan sehari-hari. Baik bersekolah, bertetangga, maupun bekerja. Namun, terkadang rasa nyaman sulit ditemukan. Sehingga, berdampak produktivitas hidup. Karena itu, dia berkeyakinan jika rasa nyaman itu harus diciptakan sendiri. “Rasa nyaman memang harus diciptakan, bukan ditunggu kedatangannya,” kata Eka sapaan akrabnya. 

Jangankan ditunggu, kata Eka, kenyamanan itu juga sulit dicari. Dalam hal bersekolah maupun bekerja misalnya, mencari kenyamanan kadang sulit jika tidak bertemu teman yang memiliki visi sama. Karena itu, baginya, tidak ada jalan lain selain menciptakan kenyamanan sendiri. 

“Dalam hal menuntut ilmu misalnya, kadang rasa nyaman juga berdampak pada semangat belajar para siswa,” kata guru kimia di salah satu SMAN di Bojonegoro tersebut. Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu menjelaskan, untuk bisa menciptakan kenyamanan, harus bisa memberi sesuatu dan berkontribusi terhadap lingkungan.

Contohnya, jangan minta dihormati sebelum melakukan penghormatan kepada orang lain. Atau, jangan meminta diberi sesuatu sebelum memberi sesuatu pada orang lain. “Nah, dari situ timbul hubungan emosional berdampak kenyamanan,” tutur perempuan 26 tahun tersebut.

SHE – Bagi Eka Tina Nur Ula Tuqa, kenyamanan menjadi perihal penting menjalani kehidupan sehari-hari. Baik bersekolah, bertetangga, maupun bekerja. Namun, terkadang rasa nyaman sulit ditemukan. Sehingga, berdampak produktivitas hidup. Karena itu, dia berkeyakinan jika rasa nyaman itu harus diciptakan sendiri. “Rasa nyaman memang harus diciptakan, bukan ditunggu kedatangannya,” kata Eka sapaan akrabnya. 

Jangankan ditunggu, kata Eka, kenyamanan itu juga sulit dicari. Dalam hal bersekolah maupun bekerja misalnya, mencari kenyamanan kadang sulit jika tidak bertemu teman yang memiliki visi sama. Karena itu, baginya, tidak ada jalan lain selain menciptakan kenyamanan sendiri. 

“Dalam hal menuntut ilmu misalnya, kadang rasa nyaman juga berdampak pada semangat belajar para siswa,” kata guru kimia di salah satu SMAN di Bojonegoro tersebut. Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu menjelaskan, untuk bisa menciptakan kenyamanan, harus bisa memberi sesuatu dan berkontribusi terhadap lingkungan.

Contohnya, jangan minta dihormati sebelum melakukan penghormatan kepada orang lain. Atau, jangan meminta diberi sesuatu sebelum memberi sesuatu pada orang lain. “Nah, dari situ timbul hubungan emosional berdampak kenyamanan,” tutur perempuan 26 tahun tersebut.

Artikel Terkait

Most Read

Tiga Orang Melapor

Kades Dinoyo Terseret Korupsi Pengurukan

Desak Robohkan Tower Ilegal

Artikel Terbaru


/