KOTA – Debit air Bengawan Solo di wilayah Lamongan mulai menunjukkan peningkatan lagi. Warga di sekitar bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut diminta waspada kembali.
‘’Air Bengawan Solo mulai ada kenaikan, tetapi tak terlalu signifikan dan masih di bawah normal atau siaga hijau. Namun besok (hari ini, Red) diperkirakan kenaikannya akan meningkat,’’ kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, M Muslimin kemarin (25/2).
Dia menjelaskan, meski di Lamongan relative tak turun hujan deras dalam beberapa hari ini, namun informasi yang diterima, di wilayah hulu Bengawan Solo diguyur hujan beberapa hari terakhir. Sehingga debit airnya akan meningkat. Selanjutnya peningkatan debit air tersebut akan mengalir ke wilayah hulu, termasuk Lamongan. ‘’Perjalanan air dari hulu hingga hilir diperkirakan selama 18 jam. Sehingga diperkirakan besok (hari ini, Red) terjadi peningkatan air Bengawan Solo di Lamongan,’’ terangnya.
Muslimin melanjutkan, berdasarkan data ketinggian air Bengawan Solo kemarin (25/2), di wilayah Babat mencapai 5,00 peilschal, sedangkan zona hijau setinggi 6,50 peilschal. Kemudian di Laren mencapai 3,73 peischal, dengan batas zona hijau 4,50 peischal. Sedangkan di Karanggeneng mencapai 2,85 peilschal, batasan siaga hijau 3,50 peischal. Sehingga semua titik pantau masih di bawah batas zona hijau.
‘’Namun, setelah mendapat kiriman air dari hulu besok (hari ini, Red), diperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di Lamongan akan mendekati zona hijau atau di bawah zona tiga,’’ ujarnya.
Menurut dia, potensi penambahan air di wilayah Lamongan sendiri berasal dari wilayah selatan. Karena intensitas hujannya lebih tinggi. Air dari selatan kemudian akan mengalir ke arah utara dan masuk Bengawan Solo. Sehingga bisa memberi andil peningkatan debit air Bengawan Solo. ‘’Untuk wilayah Lamongan Kota dan sekitar justru minim curah hujan,’’ tukasnya.
Meski masih di batas siaga hijau, terang dia, warga di sekitar bantaran Bengawan Solo diharapkan tetap melakukan kewaspadaan. Karena peningkatan air bisa terjadi sewaktu-waktu. Selain itu juga mewaspadai terjadinya longsor. Khususnya yang kawasan perumahannya di bantaran bengawan. ‘’Bila terjadi sesuatu, agar segera melapor ke perangkat desa setempat. Selanjutnya akan diteruskan ke camat dan BPBD. Sehingga bisa diambil tindakan cepat untuk melakukan penyelamatan,’’ tukasnya.