BISNIS – Bisa dibilang, Februari adalah bulan yang paling menguntungkan bagi florist atau toko bunga. Peringatan Valentine dan Imlek yang nyaris bersamaan membuat penjual bunga laris diserbu para konsumen. Karena momen tersebut identik dengan hari kasih sayang dengan simbol bunga, penjualannya pun meningkat drastis jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Yongky Kurniawan, owner salah satu florist di Tuban mengatakan, Februari adalah bulan yang paling dinanti toko bunga. Sebab, hampir dipastikan penjualan bunga meningkat. Baik bunga hidup maupun replika dari plastik.
Pembelian tidak hanya dari kalangan muda-mudi saja. Melainkan juga dari instansi atau tempat bisnis lain untuk menghias ruangan. ‘’Februari ini pemasukan meningkat lima kali lipat jika dibanding bulan sebelumnya,’’ tutur dia.
Pria yang akrab disapa Yongky itu mengatakan, penjual bunga kini tidak bisa mengandalkan pembelian satuan. Sebab, pembelian eceran untungnya tak seberapa. Sementara pembelian dalam partai atau jumlah besar menjadi salah satu incaran.
Biasanya order tersebut dilakukan tempat bisnis seperti restoran, hotel, minimarket, atau pusat bisnis lainnya. ‘’Selain membeli bunga, pusat bisnis juga menyewa desain dekorasi,’’ ucapnya.
Pria lulusan Universitas Petra Surabaya itu menjelaskan, selepas Februari dia menggantungkan pemasukan dari momentum. Seperti prewedding, wedding, dan acara-acara konsep party lainnya.
Selain menjual produk, florist harus kreatif dengan menyewakan bunga. Tentu yang disewakan tidak lagi bunga biasa. Melainkan bunga dalam bentuk dekorasi ruangan atau suvenir.
Yongky mengatakan, bunga hidup dan bunga plastik mempunyai pasarnya masing-masing. Dikatakan dia, bunga plastik lebih banyak dimanfaatkan untuk dekorasi ruangan.
Sementara bunga fresh from the garden mempunyai pasar di kalangan anak muda untuk kado wisuda, ulang tahun, atau hari peringatan lainnya. Sehingga pihaknya memilih menyediakan dua jenis bunga tersebut sama banyaknya.
