BOJONEGORO – Siapa pengelola lapangan migas Blok Tuban belum ada kabar pasti. Meskipun semua pihak menilai nantinya Pertamina EP akan menjadi operatornya.
Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Mashar mengatakan, saat ini masih mendekati terminasi di akhir Februari. Artinya, kontrak Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) akan habis 28 Februari.
Siapa operator selanjutnya? Ali sapaannya, belum bisa memberikan kepastian. Sebab, saat ini masih belum final. Bisa jadi, JOB-PPEJ melakukan perpanjangan ataupun Pertamina EP menjadi operator selanjutnya.
Dia belum bisa memberikan kepastian karena itu domain pemerintah pusat. Jadi, keputusan siapa operatornya nanti akan disampaikan pemerintah pusat. ‘’Saya kan bukan pengambil keputusan,’’ katanya.
Disinggung nasib tenaga kerja bila operatornya berganti? Ali mengaku, belum bisa memberikan jawaban. Semua itu akan dibahas setelah operatornya dipastikan. Bila operator utama sudah ditentukan. Siapa-siapa akan terlibat akan dalam pekerjaan ini. Termasuk skema pembagian participating interest (PI). ‘’Mudah-mudahan operator yang baru nanti bisa memakai (para pekerja sebelumnya),’’ kata dia.
Menurut Ali, kabar berakhirnya kontrak JOB-PPEJ membuat performa perusahaan tidak bergairah. Dia tidak membantah jika ada sebuah kegelihan jika berpindah ke operator baru. ‘’Performa cenderung stagnan. Jadi memang ada pengaruhnya,’’ kata dia.
Field Manajer JOB-PPEJ Akbar Pradima mengatakan, belum bisa memberikan keterangan terkait akan habisnya kontrak pengelolaan wilayah kerja (WK) Blok Tuban. ‘’Maaf kami tidak dalam kapasitas mengetahuinya. Karena itu sudah menjadi ranah SKK Migas atau Kementrian ESDM,’’ ujarnya.