Radar Bojonegoro – Pengerjaan trotoar sekaligus drainase di lima titik jalan protokol hampir rampung. Semua sudah dicor dan pemasangan granit. Pengerjaan mencapai 80 persen. Namun, desain pengerjaan trotoar dan drainase ini terlihat ada perbedaan. Yakni pema sangan grill saluran air dengan lebar sekitar satu meter.
Sebelumnya, desain pengerjaan trotoar dan drainase jalan air menuju selokan hanya pipa paralon. Seperti yang terpasang di Jalan Gajahmada. Perubahan desain berupa grill saluran air itu sebagai antisipasi agar genangan air cepat surut ketika hujan.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) Bojonegoro Adie Witjaksono mengatakan, pemasangan grill saluran air diharapkan mampu mengatasi genangan air lebih cepat.
Selain itu, seluruh drainase juga telah diganti dengan u-ditch selebar 1,2 meter. Sehingga, bisa menampung air lebih banyak. Tetapi, hanya Jalan Gajahmada belum dipasang grill saluran air. Sebab, proyek di Jalan Gajahmada melanjutkan desain trotoar dan drainase tahun 2019 yang tidak terselesaikan.
Selain tidak ada grill, di trotoar Jalan Gajahmada juga tidak dipasang buis beton sebagai ruang untuk menanam pohon tabebuya. Tutup selokan pun berbahan cor-coran, bukan manhole cover berbahan besi. “Kalau trotoar di Jalan Dipo negoro, Jalan Kartini, Panglima Sudirman, dan Untung Suropati desainnya semua sama,” ungkap Adie.
Tetapi, Adie menambahkan, bahwa terkait penanganan genangan bukan hanya tanggung jawab Dinas PKPCK Bojonegoro, tetapi juga tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Bojonegoro. Sebab, semua air dari drainase mengalir ke sungai afvoer.
Sementara itu, Adie juga menargetkan pengerjaan lima titik trotoar selesai sebelum akhir Desember, agar proses adminis trasinya juga lebih cepat. Batas akhir pengerjaan pada 23 Desember mendatang. Apabila pada 23 Desember belum rampung 100 persen, tentu tidak akan terbayarkan.
“Batas akhirnya rampung 100 persen pada 23 Desember mendatang,” ujarnya. Adapun dari lima titik proyek trotoar itu, progres pengerjaan terlihat paling lambat yakni Jalan Diponegoro. Sebab, prosesnya baru akan memasang granit.