BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Hampir 20 ribu warga Muhammadiyah Bojonegoro tumplek-blek memenuhi Gedung Olahraga (GOR) Dabonsia kemarin (24/11). Mereka menghadiri peringatan Milad Muhammadiyah ke 107 yang dipusatkan di gedung berlokasi di Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander itu.
Kegiatan dimulai pukul 06.30. Diawali dengan senam massal Asmaul Husna. Senam penuh semangat ini dilaksanakan oleh anak dan orang tua PAUD Muhammadiyah se-Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan milad ini cukup beragam. Selain itu, ada puluhan pawai ta’aruf warga, pelajar, dan mahasiswa Muhammadiyah. Festival Drumband dan Karnaval Amal Usaha Muhammadiyah se-Kabupaten Bojonegoro.
Pawai dimulai dari depan Ponpes Al-Rosyid menuju ke GOR Dabonsia. Pawai diberangkatkan Pengasuh Ponpes Al-Rosyid KH Alamul Huda.
Selain itu, di halaman GOR diramaikan kesenian musik Awan Voice, grup musik dari Semarang. Puluhan stand Expo Muhammadiyah semakin menambah meriah acara. Peserta expo adalah perusahaan nasional dan Amal Usaha Muhammadiyah.
Ketua Panitia Milad Muhammadiyah ke 107 Sholikin Jamik menjelaskan, perayaan milad kali ini berbeda. Tidak seperti biasa. Biasanya digelar di amal usaha milik Muhammadiyah sendiri. Namun, tahun ini digelar di luar area milik Muhammadiyah.
‘’Jumlah peserta yang ikut juga luar biasa banyak. Hampir mencapai 20 ribu orang,’’ ujarnya.
Sholikin melanjutkan, para peserta itu bergerak dan berkumpul di GOR karena kesamaan hati yang dimiliki oleh Muhammadiyah. ‘’Mereka rindu berbuat, rindu memberi, dan rindu berkontribusi, dan punya kesamaan masyalah yang sama,’’ tuturnya.
Milad kali ini juga terasa istimewa karena bersatunya ormas besar di Bojonegoro. Saat pawai ta’aruf keamanan dijaga oleh Kokam dan Banser dari NU. Itu adalah lambang persaudaraan sejati.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro Suwito berterima kasih kepada warga Muhammadiyah yang telah mendukung kegiatan milad tahun ini. Sehingga, acara bisa berlangsung sukses.
Muhammadiyah sejak berdiri sampai saat ini terus berjuang dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Antara lain melalui program pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, publikasi, serta pembaruan paham dan pengamalan keagamaan yang mencerahkan kehidupan.
Ketua PP Muhammmadiyah Busyro Muqqodas memberikan apresiasi atas berbagai seni yang ditampilkan. Ini membuktikan bahwa Muhammadiyah itu gerakan bersifat kultural pendidikan. Islam yang terbuka.
Busyro juga mengapresiasi perkembangan PDM Bojonegoro yang terus melakukan pembangunan. Menambah gedung sekolah, rumah sakit, dan lainnya. Semua itu tanpa bantuan pemerintah.