LAMONGAN, Radar Lamongan – Persela Lamongan langsung melakukan banding terhadap sangsi yang dijatuhkan komisi disiplin (komdis) PSSI terhadap peristiwa ricuh saat Persela menjamu Badak Lampung FC. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut sangat keberatan atas denda Rp 200 Juta dan laga tanpa penonton hingga akhir kompetisi mendatang. ”Kita sudah melakukan banding,” tegas CEO Persela, Yuhronur Efendi kemarin (24/11).
Pria yang juga Sekkab Lamongan itu menegaskan, ada dua poin penting sebagai pertimbangan atas banding yang diajukan. Dia menyatakan, aksi suporter Persela yang masuk lapangan dalam laga tersebut merupakan bentuk kekecewaan yang masih dalam taraf wajar. Selain itu tidak ada fasilitas pertandingan yang dirusak suporter. ”Perangkat pertandingan, official, pelatih, dan pemain juga tidak ada yang mendapat kekerasan dari suporter,” terangnya.
Menurut dia, denda dan sangsi yang dijatuhkan tersebut sangat merugikan Persela. Sebab, manajemen terancam tak memiliki pemasukan jika pertandingan dilaksanakan tanpa penonton. Apalagi, kini Persela sedang membutuhkan dukungan penuh dari suporternya agar terhindar dari degradasi.
Ditanya jika banding tidak diterima, Yuhronur enggan berkomentar. ”Tentu saya berharap ada perhatian. Tapi, kita tunggu saja keputusannya nanti,” tukasnya.
Sekretaris Persela, Muji Santoso mengungkapkan, surat komdis PSSI telah diterima Persela. Laskar Joko Tingkir didenda Rp 200 juta, serta hukuman tanpa penonton dilaga home dan away hingga akhir musim.
Muji menjelaskan, sanksi dan denda tersebut merupakan perulangan dari aksi suporter yang masuk ke lapangan. Di putaran pertama lalu, suporter masuk ke lapangan ketika Persela menjamu Borneo FC. Saat itu, tim biru muda dikenai denda Rp 100 juta. ‘’Ini menjadi hukuman terberat dimusim ini,’’ terang Muji saat dikonfirmasi via ponsel.
Padahal, Persela yang kini rawan terperosok kezona degradasi membutuhkan dukungan dari suporter. Tim besutan Nil Maizar itu masih menyisakan enam laga lagi. Yakni tiga laga away menghadapi Borneo FC, Persib Bandung, dan PS Tira Persikabo. Persela masih memiliki tiga laga kandang menjamu PSM Makassar, PSS Sleman, dan Semen Padang.
‘’Ini harus menjadi pelajaran bersama agar tak terulang lagi, sebab sangat merugikan Persela yang kini membutuhkan dukungan untuk bisa bangkit,’’ ujar Muji.
Padahal, loyalitas suporter Persela tak hanya ketika bermain di kandang. Tetapi ketika Eky Taufik Febriyanto dkk melakoni laga tandang, banyak suporter Persela yang hadir untuk mendukung. ‘’Tentu harapan kita bersama adalah agar Persela bisa tetap berkompetisi di Liga 1 musim depan,’’ tukasnya.