30.7 C
Bojonegoro
Tuesday, June 6, 2023

Daerah Lamongan Waspadai Serangan Gelombang III

- Advertisement -

Radar Lamongan – Meski kondisi penularan Covid-19 di Lamongan semakin menurun, warga Kota Soto tersebut tetap harus waspada. Sebab, serangan gelombang ketiga maupun munculnya varian baru Covid-19 masih ada.

‘’Serangan gelombang tiga maupun varian baru Covid-19 masih tetap harus diwaspadai,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat kemarin (24/10). Menurut dia, salah satu upaya pencegahannya dengan mempercepat vaksinasi.

Teknisnya, memaksimalkan kegiatan vaksinasi harian. Selain itu sebisa mungkin melakukan serbuan vaksin terhadap sasaran utama, khususnya pada kalangan lanjut usia (lansia). Serta melakukan pemeriksaan antigen rutin bagi siswa sekolah dan tracking oleh puskesmas setempat.

‘’Karena saat ini sudah mulai sekolah tatap muka,’’ tuturnya. Dia melanjutkan, selain vaksin juga terus mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes), khususnya memakai masker.

“Kita masih terus sosialisasikan prokes karena virus tersebut bisa menyerang siapapun dan kapanpun,” jelasnya. Taufik menambahkan, antisipasi juga diberlakukan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang pulang ke Lamongan, berupa karantina minimal lima hari.

- Advertisement -

Karantina ini wajib dilakukan sambil menunggu hasil swab keluar. ‘’Kemudian dilanjutkan karantina di rumah dan tetap melaksanakan prokes ketat,’’ ungkapnya. Sementara itu, status kedaruratan Covid-19 Lamongan dari Kemendagri turun ke level II.

Secara otomatis sejumlah aktivitas masyarakat dilakukan pelonggaran untuk lebih fokus pada pemulihan ekonomi. “Sebenarnya bukan diperlonggar, tapi dilakukan penyesuaian agar aktivitas perekonomian segera pulih,” ujar Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bakhtiar kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Menurut dia pandemi ini masih belum berakhir. Bahkan, meski evaluasi suatu kabupaten/kota masuk level I, tetap wajib disiplin prokes. Perilaku masyarakat yang terbiasa dengan kebiasaan prokes saat pandemi tetap harus dipertahankan.

Terutama dalam penggunaan masker dan disiplin untuk menjaga kebersihan. Masyarakat harus lebih peduli terhadap diri dan lingkungannya, sebagai bentuk antisipasi adanya serangan Covid-19 gelombang ketiga yang diprediksi akhir tahun ini.

“Daerah sudah diinstruksikan agar memantau mobilisasi warga sebagai bentuk antisipasi. Sampai sekarang operasi yustisi juga masih dilakukan sebagai bentuk penegakan prokes,” ungkapnya.

Arif mengatakan disiplin prokes merupakan bentuk pencegahan sekarang dan seterusnya sehingga jangan sampai menurun. Selain itu, salah satu langkah yang dilakukan tim satgas dengan mendisiplinkan seluruh obyek wisata dan tempat-tempat yang rentan terjadi kerumunan agar tetap melaksanakan prokes.

Selain itu, vaksinasi dan skrining masif masih dilakukan guna menurunkan risiko penularan dan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Radar Lamongan – Meski kondisi penularan Covid-19 di Lamongan semakin menurun, warga Kota Soto tersebut tetap harus waspada. Sebab, serangan gelombang ketiga maupun munculnya varian baru Covid-19 masih ada.

‘’Serangan gelombang tiga maupun varian baru Covid-19 masih tetap harus diwaspadai,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Lamongan, Taufik Hidayat kemarin (24/10). Menurut dia, salah satu upaya pencegahannya dengan mempercepat vaksinasi.

Teknisnya, memaksimalkan kegiatan vaksinasi harian. Selain itu sebisa mungkin melakukan serbuan vaksin terhadap sasaran utama, khususnya pada kalangan lanjut usia (lansia). Serta melakukan pemeriksaan antigen rutin bagi siswa sekolah dan tracking oleh puskesmas setempat.

‘’Karena saat ini sudah mulai sekolah tatap muka,’’ tuturnya. Dia melanjutkan, selain vaksin juga terus mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes), khususnya memakai masker.

“Kita masih terus sosialisasikan prokes karena virus tersebut bisa menyerang siapapun dan kapanpun,” jelasnya. Taufik menambahkan, antisipasi juga diberlakukan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri yang pulang ke Lamongan, berupa karantina minimal lima hari.

- Advertisement -

Karantina ini wajib dilakukan sambil menunggu hasil swab keluar. ‘’Kemudian dilanjutkan karantina di rumah dan tetap melaksanakan prokes ketat,’’ ungkapnya. Sementara itu, status kedaruratan Covid-19 Lamongan dari Kemendagri turun ke level II.

Secara otomatis sejumlah aktivitas masyarakat dilakukan pelonggaran untuk lebih fokus pada pemulihan ekonomi. “Sebenarnya bukan diperlonggar, tapi dilakukan penyesuaian agar aktivitas perekonomian segera pulih,” ujar Kabag Prokopim Pemkab Lamongan Arif Bakhtiar kepada Jawa Pos Radar Lamongan.

Menurut dia pandemi ini masih belum berakhir. Bahkan, meski evaluasi suatu kabupaten/kota masuk level I, tetap wajib disiplin prokes. Perilaku masyarakat yang terbiasa dengan kebiasaan prokes saat pandemi tetap harus dipertahankan.

Terutama dalam penggunaan masker dan disiplin untuk menjaga kebersihan. Masyarakat harus lebih peduli terhadap diri dan lingkungannya, sebagai bentuk antisipasi adanya serangan Covid-19 gelombang ketiga yang diprediksi akhir tahun ini.

“Daerah sudah diinstruksikan agar memantau mobilisasi warga sebagai bentuk antisipasi. Sampai sekarang operasi yustisi juga masih dilakukan sebagai bentuk penegakan prokes,” ungkapnya.

Arif mengatakan disiplin prokes merupakan bentuk pencegahan sekarang dan seterusnya sehingga jangan sampai menurun. Selain itu, salah satu langkah yang dilakukan tim satgas dengan mendisiplinkan seluruh obyek wisata dan tempat-tempat yang rentan terjadi kerumunan agar tetap melaksanakan prokes.

Selain itu, vaksinasi dan skrining masif masih dilakukan guna menurunkan risiko penularan dan membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/