24.9 C
Bojonegoro
Tuesday, May 30, 2023

Tahan Beban 180 Ton, Perkuat Enam Jembatan

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Enam  jembatan di Bojonegoro diperkuat. Penguatan enam jembatan itu untuk memersiapkan kedatangan alat berat dari proyek gas Jambatan Tiung Biru (JTB).

Site Manajer PT Rekayasa Industri (Rekind) Zaenal Arifin, menjelaskan, alat itu didatangkan Oktober mendatang. Proses penguatan harus selesai sebelum bulan tersebut. ‘’Oktober nanti sudah harus siap,’’ katanya Jumat (23/8) lalu.

Zaenal menjelaskan, alat yang akan didatangkan itu beratnya 113 ton. Jika ditambah beban kendaraan pengangkut, maka totalnya mencapai 180 ton. Sedangkan panjangnya mencapai 40 meter (m). ‘’Dengan beban itu, jembatan tidak mungkin kuat. Karen itu harus diperkuat,’’ tutur dia.

Enam jembatan yang diperkuat itu, Jembatan Semar Mendem di Kecamatan Baureno; Jembatan Sumberrejo; Jembatan Pacal di Kapas; Jembatan Jetak, Kecamatan Kota; Jembatan Ngringinnrejo, Kecamatan Kalitidu; dan Jembatan Kalitidu. Zaenal menambahkan, jembatan yang ada berusia tua. Ada yang dibangun 1975, 1980, 1985 dan 1995.

Jika dilewati tanpa ada penguat, maka jembatan itu bisa patah. Apalagi, selama ini belum pernah ada beban seberat itu yang melintas di jalanan dan jembatan Bojonegoro. ‘’Alat Exxon dulu tidak seberat ini,’’ klaim dia.

- Advertisement -

Alat itu didatangkan dari Gresik. Lamanya perjalanan menuju Bojonegoro sekitar 4 hari. Dengan beban seberat itu, kecepatan kendaraan hanya 5 kilometer (km) per jam.

Rencananya, ada empat alat berat yang didatangkan. Sehingga, prosesnya ada 4 kali. Jika satu alat lama perjalanannya empat hari, maka totalnya mencapai 16 hari.

Saat ini jembatan-jembatan yang akan dilintasi alat itu proses diperkuat. Bagian bawahnya diberikan besi penguat dan penyangga.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional di Bojonegoro, Kristanto Yuda, mengatakan,   jembatan-jembatan tersebut tidak mungkin bisa menahan beban seberat itu. Karena itu, harus diperkuat. ‘’Jembatan itu diperkuat bagian bawahnya, diberikan penyangga besi. Sehingga, lebih kuat,’’ jelasnya.

Yuda menuturkan, Jembatan Jetak pernah mengalami kerusakan bagian bawahnya. Namun, itu sudah diperbaiki. Jika beban yang melintas sangat berat, maka jembatan itu harus diperkuat.

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Enam  jembatan di Bojonegoro diperkuat. Penguatan enam jembatan itu untuk memersiapkan kedatangan alat berat dari proyek gas Jambatan Tiung Biru (JTB).

Site Manajer PT Rekayasa Industri (Rekind) Zaenal Arifin, menjelaskan, alat itu didatangkan Oktober mendatang. Proses penguatan harus selesai sebelum bulan tersebut. ‘’Oktober nanti sudah harus siap,’’ katanya Jumat (23/8) lalu.

Zaenal menjelaskan, alat yang akan didatangkan itu beratnya 113 ton. Jika ditambah beban kendaraan pengangkut, maka totalnya mencapai 180 ton. Sedangkan panjangnya mencapai 40 meter (m). ‘’Dengan beban itu, jembatan tidak mungkin kuat. Karen itu harus diperkuat,’’ tutur dia.

Enam jembatan yang diperkuat itu, Jembatan Semar Mendem di Kecamatan Baureno; Jembatan Sumberrejo; Jembatan Pacal di Kapas; Jembatan Jetak, Kecamatan Kota; Jembatan Ngringinnrejo, Kecamatan Kalitidu; dan Jembatan Kalitidu. Zaenal menambahkan, jembatan yang ada berusia tua. Ada yang dibangun 1975, 1980, 1985 dan 1995.

Jika dilewati tanpa ada penguat, maka jembatan itu bisa patah. Apalagi, selama ini belum pernah ada beban seberat itu yang melintas di jalanan dan jembatan Bojonegoro. ‘’Alat Exxon dulu tidak seberat ini,’’ klaim dia.

- Advertisement -

Alat itu didatangkan dari Gresik. Lamanya perjalanan menuju Bojonegoro sekitar 4 hari. Dengan beban seberat itu, kecepatan kendaraan hanya 5 kilometer (km) per jam.

Rencananya, ada empat alat berat yang didatangkan. Sehingga, prosesnya ada 4 kali. Jika satu alat lama perjalanannya empat hari, maka totalnya mencapai 16 hari.

Saat ini jembatan-jembatan yang akan dilintasi alat itu proses diperkuat. Bagian bawahnya diberikan besi penguat dan penyangga.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional di Bojonegoro, Kristanto Yuda, mengatakan,   jembatan-jembatan tersebut tidak mungkin bisa menahan beban seberat itu. Karena itu, harus diperkuat. ‘’Jembatan itu diperkuat bagian bawahnya, diberikan penyangga besi. Sehingga, lebih kuat,’’ jelasnya.

Yuda menuturkan, Jembatan Jetak pernah mengalami kerusakan bagian bawahnya. Namun, itu sudah diperbaiki. Jika beban yang melintas sangat berat, maka jembatan itu harus diperkuat.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/