KOTA – Mengawali puncak Hari Jadi ke-450 Lamongan (HJL) tahun ini, digelar doa bersama dan tabur bunga di makam leluhur kemarin (24/5). Tabur bunga itu dilakukan di antara lain di makam Mbah Lamong, Mbah Punuk, dan Mbah Sabilan.
Kegiatan tersebut dipimpin Bupati Lamongan, Fadeli, didampingi Wabup Kartika Hidayati, jajaran forkopimda, ketua MUI, para tokoh agama dan masyarakat, serta para pejabat di lingkungan pemkab setempat.
Kabag Humas dan Protokol Lamongan, Agus Hendrawan, mengatakan, tradisi ini selalu dilakukan sebelum puncak HJL, yakni kirab budaya. Tradisi ini sebagai wujud bakti kepada leluhur, agar semangat juang leluhur terus menjadi cerminan bagi generasi sekarang. Bahkan, Lamongan tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa perjuangan mereka. “Mereka adalah pahlawan. Jasa dan pengabdiannya harus diapresiasi dan dicontoh,” ujarnya.
Rangkaian hari jadi puncaknya besok (26/5). Agus menuturkan, ada rangkaian kirab budaya yang dimulai sejak pukul 13.00. Seluruh warga bisa hadir dan menyaksikan puncak HJL tersebut. Prosesi itu diawali upacara pemasangan oncer sesanti lambang daerah oleh ketua DPRD Lamongan, diserahkan kepada bupati Lamongan untuk dikirab. Rutenya, dari gedung DPRD ke arah Masjid Al-Azhar, belok kiri menuju perempatan PLN lama, belok lagi ke perempatan Sidoharjo. Selanjutnya, ke arah gedung IPHI menyusuri Jalan Suwoko, belok ke barat perempatan family, dilanjutkan ke pendapa. Acara pasamuan agung, penyemayaman lambang daerah di Pendapa Lokatantra.
Ketua Panitia Hari Jadi Ke-450 Lamongan, Yuhronur Efendi, menambahkan, acara kirab budaya dirangkai dengan pawai menggunakan baju adat Lamongan. Acara dimeriahkan dengan berbagai macam kesenian daerah Lamongan. Serta pembagian takjil di sepanjang rute kirab. Rangkaian HJL tahun ini cukup meriah karena kegiatan dikemas sangat apik untuk dinikmati seluruh elemen masyarakat. “Mari ramaikan kirab budaya hari Minggu nanti,” pinta pria yang juga Sekkab Lamongan itu. (rka/yan)
