BOJONEGORO – Hari kedua pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) berlangsung lancar. Baik server maupun listrik tidak mengalami masalah. ”Alhamdulillah, hari kedua lancar. Tidak ada hambatan,” ungkap Kepala SMPN 5 Bojonegoro Ufar Ismail Selasa (24/4).
Ufar menjelaskan, pihaknya sempat waswas hari kedua juga mengalami hal yang sama. Namun, hingga UNBK usai tidak ada hambatan apapun. Baik server maupun jaringan listrik.
UNBK hari kedua kemarin adalah mata pelajaran (mapel) matematika. Pelaksanaan UNBK tinggal Rabu (25/4) dan Kamis (26/4). Ufar berharap, tidak ada kendala lagi selama UNBK berlangsung. ”Kalau yang hari pertama itu memang permasalahan nasional,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Hanafi mengatakan, matinya server hari pertama UNBK lalu adalah permasalahan nasional. Bojonegoro sudah melakukan persiapan dengan matang. Sehingga, kendala lokal dipastikan tidak ada.
Hanafi mengingatkan sekolah agar selalu memeriksa jaringan internet. Sehingga, saat pelaksanaan tidak mengalami kendala. Selain itu, sekolah harus menyiagakan genset untuk mengantisipasi adanya matinya jaringan listrik.
Sedangkan, anggaran dari Kemendikbud UNBK paket C dipastikan tidak ada. Meski demikian, disdik memastikan UNBK paket C tetap akan berlangsung. ”Tetap jalan. Kami sudah bekerjasama dengan semua sekolah yang akan ditumpangi,” kata Hanafi.
Hanafi menjelaskan, biaya unas mulai tahun ini memang ditiadakan. Baik untuk sekolah formal maupun nonformal. Untuk sekolah formal biaya UNBK dianggarkan dari dana bantuan operasional sekolah (BOS). Namun, untuk kajer paket B dan C tidak memiliki dana BOS.
Namun, Hanafi tidak menjelaskan secara gamblang bagaimana solusi pembiayaan UNBK siswa kejar paket tersebut. Namun, kemungkinan besar dan paling mungkin dilakukan adalah membebankan biaya itu pada PKBM atau peserta. ”Intinya itu sudah dibahas kok. Pelaksanaan UNBK kejar paket dipastikan tetap jalan,” jelasnya.
Tahun lalu unas siswa kejar paket diberikan anggaran dari Kemendikbud. Anggarannya, sebesar Rp 25 ribu untuk setiap siswa paket C. Sedangkan untuk siswa paket B senilai Rp 20 ribu per siswa. Namun tahun ini anggaran sudah ditiadakan. Ditiadakannya biaya unas tersebut karena tahun ini semua sekolah menerapkan UNBK. Biaya unas tersebut digunakan untuk pengambilan soal, penjagaan soal, distribusi, dan pengembalian soal.