LAMONGAN – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal menggelontorkan anggaran Rp 47 miliar untuk Jembatan Cincin. Rinciannya, Rp 40 miliar untuk penggantian empat bentang jembatan cincin lama. Sisanya, untuk perbaikan jembatan cincin baru.
‘’Jembatan cincin baru kan cuma rehab saja, jadi porsi anggarannya lebih sedikit,’’ tutur Ketua PPK Balai Besar Perbaikan Jalan Nasional (BBPJN) Gresik, Lamongan, dan Tuban, Tugiman, kepada Jawa Pos Radar Lamongan, Minggu (24/2).
Dia mengatakan, anggaran untuk jembatan cincin lama belum turun. Namun, desain perbaikan total empat bentang di jembatan penghubung Kecamatan Babat, Lamongan dan Kecamatan Widang, Tuban itu sudah rampung seratus persen.
‘’Anggarannya yang belum ada, cuma desainnya sudah kita matangkan,’’ ujarnya.
Jembatan di sisi barat didirikan sekitar 1984 tersebut memiliki panjang 260 meter (m), yang dibagi menjadi lima bentang. Rinciannya lantai pertama hingga keempat masing-masing panjangnya 55 m dan lantai kelima panjangnya 40 m.
Perbaikan yang dilakukan nantinya sepanjang 205 m. Empat bentang tersebut yang rencananya bakal diperbaiki. Sedangkan, bentang ketiga sudah diperbaiki, setelah mengalami ambruk pada April tahun lalu. Insiden itu menyebabkan satu sopir truk tewas.
‘’Kita belum mengetahui kapan anggaran untuk jembatan cincin lama turun,’’ katanya.
Sedangkan anggaran jembatan cincin baru sudah turun dan sekarang memasuki proses lelang. Tugiman memperkirakan, rehabilitasi jembatan yang dibangun 1998 itu dilaksanakan antara Maret atau April.
‘’Kalau jembatan cincin baru sudah siap dikerjakan. Kalau proses lelang cepat, bisa dikerjakan bulan depan,’’ tukasnya.
Jembatan cincin sering dilintasi kendaraan bertonase besar. Sehingga kerap terjadi gelombang dan berlubang. Terutama sat musim penghujan seperti ini, yang membuat konstruksi jembatan lebih cepat mengalami kerusakan. Di bagian siku jembatan bawah terdapat pecahan. Badan jalan nantinya dikupas. ‘’Selain itu juga dilakukan pergantian perletakan di jalur jembatan cincin baru,’’ ujarnya.