25.2 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Jadikan Pampers Sebagai Media Pengawet Ikan

- Advertisement -

M Haryo Mukti Wibowo menyulap pampers menjadi media pengawet ikan. Kreativitasnya itu mendapatkan medali silver lomba karya ilmiah yang diselenggarakan International Young Inventors Award. 

INDRA GUNAWAN, Lamongan, Radar Lamongan

Lamongan memiliki hamparan 47 kilometer (km) laut, yang menjadi penopang hidup ribuan nelayan di kawasan pantura. Produktivitas perikanan tangkap di Kota Soto ini menjadi andalan di Jawa Timur.

Banyaknya nelayan di kawasan pantura Lamongan diamati M Haryo Mukti Wibowo. Termasuk, lamanya mereka di tengah laut. Dia menemukan ide media pengawet ikan bagi nelayan. ‘’Harapannya ketika di tengah laut, ikan-ikan tangkapan nelayan bisa tetap fresh,’’ tutur Rio, sapaan akrab M Haryo Mukti Wibowoh kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (23/12).

Siswa kelah tujuh SMPN 2 Lamongan tersebut menyusun karya ilmiah Bio Cub, innovative ice cubes from diapers waste. Rio hanya memanfaatkan pampers atau popok bayi baru. Pampers itu diberi air, didiamkan hingga membentuk gel. Selanjutnya dimasukkan ke lemari es.

- Advertisement -

Langkah berikutnya, pampers dimasukkan ke boks. Media tersebut mampu mempertahankan dingin hingga dua bulan. ‘’Kalau menggunakan es batu kan cepat mencair, jadi menggunakan Bio Cub ini lebih efisien. Saat uji coba, ternyata dinginnya maksimal bisa tahan sampai dua bulan,’’ klaim Rio.

Karya ilmiah tersebut diikutkan dalam lomba IYIA. Pesertanya dari negara di Asia, Timur Tengah, dan USA. Rio membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk mematangkan karya ilmiahnya tersebut. ‘’Banyak kendala yang dihadapi saat melakukan persiapan di masa pendemi covid-19,’’ ujarnya.

Salah satu kendala itu, keterbatasan alat laboratorium. Penelitiannya harus dilakukan di rumah dan tidak bisa dilakukan di sekolah. Sehingga, Rio harus menggunakan alat yang terbatas. ‘’Pelaksanaan lomba IYIA mulai seleksi nasional tanggal 16 Juli hingga babak final pada 27 November,’’ jelasnya.

Saat babak final, dirinya membuat video proses pemanfaatan pampers tersebut. Presentasi final dilaksanakan via online karena dalam masa pandemi covid-19. Rio akhirnya mendapatkan medali silver atau juara dua. ‘’Kuncinya hanya satu, semangat. Karena di masa pandemi ini, kita harus bersemangat dalam melakukan sesuatu agar mendapatkan hasil yang terbaik,’’ ujarnya. 

M Haryo Mukti Wibowo menyulap pampers menjadi media pengawet ikan. Kreativitasnya itu mendapatkan medali silver lomba karya ilmiah yang diselenggarakan International Young Inventors Award. 

INDRA GUNAWAN, Lamongan, Radar Lamongan

Lamongan memiliki hamparan 47 kilometer (km) laut, yang menjadi penopang hidup ribuan nelayan di kawasan pantura. Produktivitas perikanan tangkap di Kota Soto ini menjadi andalan di Jawa Timur.

Banyaknya nelayan di kawasan pantura Lamongan diamati M Haryo Mukti Wibowo. Termasuk, lamanya mereka di tengah laut. Dia menemukan ide media pengawet ikan bagi nelayan. ‘’Harapannya ketika di tengah laut, ikan-ikan tangkapan nelayan bisa tetap fresh,’’ tutur Rio, sapaan akrab M Haryo Mukti Wibowoh kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (23/12).

Siswa kelah tujuh SMPN 2 Lamongan tersebut menyusun karya ilmiah Bio Cub, innovative ice cubes from diapers waste. Rio hanya memanfaatkan pampers atau popok bayi baru. Pampers itu diberi air, didiamkan hingga membentuk gel. Selanjutnya dimasukkan ke lemari es.

- Advertisement -

Langkah berikutnya, pampers dimasukkan ke boks. Media tersebut mampu mempertahankan dingin hingga dua bulan. ‘’Kalau menggunakan es batu kan cepat mencair, jadi menggunakan Bio Cub ini lebih efisien. Saat uji coba, ternyata dinginnya maksimal bisa tahan sampai dua bulan,’’ klaim Rio.

Karya ilmiah tersebut diikutkan dalam lomba IYIA. Pesertanya dari negara di Asia, Timur Tengah, dan USA. Rio membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk mematangkan karya ilmiahnya tersebut. ‘’Banyak kendala yang dihadapi saat melakukan persiapan di masa pendemi covid-19,’’ ujarnya.

Salah satu kendala itu, keterbatasan alat laboratorium. Penelitiannya harus dilakukan di rumah dan tidak bisa dilakukan di sekolah. Sehingga, Rio harus menggunakan alat yang terbatas. ‘’Pelaksanaan lomba IYIA mulai seleksi nasional tanggal 16 Juli hingga babak final pada 27 November,’’ jelasnya.

Saat babak final, dirinya membuat video proses pemanfaatan pampers tersebut. Presentasi final dilaksanakan via online karena dalam masa pandemi covid-19. Rio akhirnya mendapatkan medali silver atau juara dua. ‘’Kuncinya hanya satu, semangat. Karena di masa pandemi ini, kita harus bersemangat dalam melakukan sesuatu agar mendapatkan hasil yang terbaik,’’ ujarnya. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/