26 C
Bojonegoro
Sunday, May 28, 2023

Volume Susut, Pintu Air Waduk Pacal Masih Ditutup

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Volume air Waduk Pacal mengalami penyusutan, tersisa 4,5 juta meter kubik. Pintu air pun mulai ditutup. Sehingga tidak dibuka untuk mengaliri wilayah pertanian di bawahnya.

Petani mengandalkan air Waduk Pacal agar menanam tanaman tidak butuh pasokan air banyak. Puji koordinator pintu air Waduk Pacal menjelaskan, volume air sisa 4,5 juta meter kubik ini dipertahankan untuk ketersediaan air di musim kemarau. “Sudah beberapa bulan lalu tidak ada hujan, itu salah satu penyebabnya,” katanya kemarin (22/9).

Puji menjelaskan, saat ini pintu air Waduk Pacal belum dibuka, musim hujan belum pasti untuk memastikan cadangan air tetap ada untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Membuka pintu air ada mekanismenya. Puji tidak berani membuka jika tidak ada permintaan kelompok himpunan petani pemakai air (Hippam).

“Dari permintaan melalui provinsi, baru ke kami setelah ada evaluasi dari Solo Hilir. Baru kami berani melepaskan air,” terangnya.

Jika musim hujan, Waduk Pacal bisa menampung air 22 juta meter kubik. Waduk di Kecamatan Temayang itu wadah menjaga ketersediaan air. Juga digunakan menggerakan perekonomian warga sekitar, salah satunya tiap tahun ada penaburan benih ikan. “Biasanya dari swasta dan kalau pemerintah dari dinas perikanan,” katanya.

- Advertisement -

Wasiah, salah satu petani jagung asal Desa Jono, Kecamatan Temayang mengaku saat musim kemarau memilih tanam jagung. Usia jagung sudah tiga bulan. Saat ini menuai panen. Secara kese luruhan, petani di desanya menanam jagung saat kemarau. “Kalau saat ini air susah, petani memilih menanam jagung,” jelasnya. (luk)

Radar Bojonegoro – Volume air Waduk Pacal mengalami penyusutan, tersisa 4,5 juta meter kubik. Pintu air pun mulai ditutup. Sehingga tidak dibuka untuk mengaliri wilayah pertanian di bawahnya.

Petani mengandalkan air Waduk Pacal agar menanam tanaman tidak butuh pasokan air banyak. Puji koordinator pintu air Waduk Pacal menjelaskan, volume air sisa 4,5 juta meter kubik ini dipertahankan untuk ketersediaan air di musim kemarau. “Sudah beberapa bulan lalu tidak ada hujan, itu salah satu penyebabnya,” katanya kemarin (22/9).

Puji menjelaskan, saat ini pintu air Waduk Pacal belum dibuka, musim hujan belum pasti untuk memastikan cadangan air tetap ada untuk kebutuhan masyarakat sekitar. Membuka pintu air ada mekanismenya. Puji tidak berani membuka jika tidak ada permintaan kelompok himpunan petani pemakai air (Hippam).

“Dari permintaan melalui provinsi, baru ke kami setelah ada evaluasi dari Solo Hilir. Baru kami berani melepaskan air,” terangnya.

Jika musim hujan, Waduk Pacal bisa menampung air 22 juta meter kubik. Waduk di Kecamatan Temayang itu wadah menjaga ketersediaan air. Juga digunakan menggerakan perekonomian warga sekitar, salah satunya tiap tahun ada penaburan benih ikan. “Biasanya dari swasta dan kalau pemerintah dari dinas perikanan,” katanya.

- Advertisement -

Wasiah, salah satu petani jagung asal Desa Jono, Kecamatan Temayang mengaku saat musim kemarau memilih tanam jagung. Usia jagung sudah tiga bulan. Saat ini menuai panen. Secara kese luruhan, petani di desanya menanam jagung saat kemarau. “Kalau saat ini air susah, petani memilih menanam jagung,” jelasnya. (luk)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/