- Advertisement -
PEKERJAAN menjadi guru dinikmati Aryati Dwi Safitri. Bertemu anak – anak TK menjadi hiburan baginya. Meskipun, dia harus menyiapkan materi sebelum mengajar agar anak didiknya lebih mudah mengerti.
Perempuan kelahiran 31 Januari 1996 asal Desa Somowinangun, Kecamatan Karangbinangun ini menuturkan, membimbing anak TK menjadi tantangan bagi dirinya.
Dia harus dapat membuat anak tidak mudah takut. Namun, lebih berani. Dia juga tidak ingin mengajar dengan berteriak atau bersuara keras.
‘’Semua pasti ada perbedaannya. Kalau guru TK seperti ini, harus sabar saja serta dibuat hiburan nantinya tak merasa jenuh,’’ katanya.
PEKERJAAN menjadi guru dinikmati Aryati Dwi Safitri. Bertemu anak – anak TK menjadi hiburan baginya. Meskipun, dia harus menyiapkan materi sebelum mengajar agar anak didiknya lebih mudah mengerti.
Perempuan kelahiran 31 Januari 1996 asal Desa Somowinangun, Kecamatan Karangbinangun ini menuturkan, membimbing anak TK menjadi tantangan bagi dirinya.
Dia harus dapat membuat anak tidak mudah takut. Namun, lebih berani. Dia juga tidak ingin mengajar dengan berteriak atau bersuara keras.
‘’Semua pasti ada perbedaannya. Kalau guru TK seperti ini, harus sabar saja serta dibuat hiburan nantinya tak merasa jenuh,’’ katanya.