- Advertisement -
KOTA – Pelatih Lamongan FC, Mahfud Syafi’i, terus memersiapkan timnya sebelum menjamu Persedikab Kediri, Minggu (27/8). Menurut dia, Persedikab bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Pada putaran pertama lalu, Afif Alam Sena dkk dipaksa takluk tiga gol tanpa balas.
Lepok, sapaan Mahfud Syafi’i, mengajak semua pemainnya untuk belajar dari kesalahan di putaran pertama. Apalagi, Lamongan FC membutuhkan tiga poin untuk memuluskan langkah lolos dari fase grup 2 Liga 3 zona Jatim.
‘’Jangan sampai terulang seperti putaran pertama lalu, kebobolan banyak gol di sana (kandang Persedikab),’’ tutur pelatih asal Kecamatan Babat tersebut kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (23/8).
Menurut dia, kekalahan pada putaran pertama karena anak asuhnya tidak menjalankan instruksi dengan baik. Kurangnya disiplin pemain mengakibatkan lawan mendapatkan ruang untuk melakukan serangan.
‘’Saat itu pola permainan yang diterapkan tak berjalan. Itu menjadi bahan evaluasi pertandingan selanjutnya,’’ imbuhnya.
- Advertisement -
Menengok putaran dua ini, lanjut dia, mental penggawa Lamongan FC sudah jauh berbeda. Dua kemenangan home dan satu kemenangan away, serta dua kali menahan lawan saat away, membuktikan Lamongan FC bukan hanya pelengkap di grup F. Bahkan, pemuncak klasemen Persibo dipaksa meraup satu poin di kandangnya.
‘’Semoga mental itu tetap terjaga hingga pertandingan akhir grup F ini,’’ harapnya.
KOTA – Pelatih Lamongan FC, Mahfud Syafi’i, terus memersiapkan timnya sebelum menjamu Persedikab Kediri, Minggu (27/8). Menurut dia, Persedikab bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Pada putaran pertama lalu, Afif Alam Sena dkk dipaksa takluk tiga gol tanpa balas.
Lepok, sapaan Mahfud Syafi’i, mengajak semua pemainnya untuk belajar dari kesalahan di putaran pertama. Apalagi, Lamongan FC membutuhkan tiga poin untuk memuluskan langkah lolos dari fase grup 2 Liga 3 zona Jatim.
‘’Jangan sampai terulang seperti putaran pertama lalu, kebobolan banyak gol di sana (kandang Persedikab),’’ tutur pelatih asal Kecamatan Babat tersebut kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (23/8).
Menurut dia, kekalahan pada putaran pertama karena anak asuhnya tidak menjalankan instruksi dengan baik. Kurangnya disiplin pemain mengakibatkan lawan mendapatkan ruang untuk melakukan serangan.
‘’Saat itu pola permainan yang diterapkan tak berjalan. Itu menjadi bahan evaluasi pertandingan selanjutnya,’’ imbuhnya.
- Advertisement -
Menengok putaran dua ini, lanjut dia, mental penggawa Lamongan FC sudah jauh berbeda. Dua kemenangan home dan satu kemenangan away, serta dua kali menahan lawan saat away, membuktikan Lamongan FC bukan hanya pelengkap di grup F. Bahkan, pemuncak klasemen Persibo dipaksa meraup satu poin di kandangnya.
‘’Semoga mental itu tetap terjaga hingga pertandingan akhir grup F ini,’’ harapnya.