Radar Bojonegoro – Keluh Muhammad Zuhri, kesulitan mencari tabung oksigen akhirnya terjawab. Pemuda warga Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, ini sangat butuh mengisi tabung oksigen untuk perawatan kerabatanya terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri (isoman).
Akhirnya pemuda 34 tahun itu merasa bersyukur mendapat pinjaman tabung oksigen. “Saya sudah cari ke mana-mana, tetapi tidak ada. Ternyata di Polres Bojonegoro meminjamkan tabung oksigen gratis, saya langsung ke sini,” ujar salah satu peminjam tabung oksigen di urkes polres setempat kemarin.
Pasien Covid-19 yang menjalani isoman bisa meminjam tabung oksigen tanpa dipungut biaya. Mengingat adanya lonjakan warga Bojonegoro terkonfirmasi Covid-19. Sehingga berdampak pada tingginya permintaan kebutuhan tabung oksigen.
Adapun tabung oksigen ini diperuntukkan kepada pasien Covid-19 yang menjalani isoman. Kapolres Bojonegoro AKBP Eva Guna Pandia menuturkan, bantuan peminjaman tabung oksigen diharapkan bisa mempercepat penyembuhan para pasien Covid-19 sedang isoman.
“Apabila membutuhkan tabung oksigen silakan datang ke Urusan Kesehatan (Urkes) Polres Bojonegoro,” kata Kapolres. Syarat melakukan pinjam pakai tabung oksigen cukup membawa kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dan surat keterangan hasil tes swab antigen atau PCR terkonfirmasi positif Covid-19.
Setiap calon peminjam tabung oksigen bakal diberitahu cara penggunaannya secara mandiri. Terpisah, salah satu penyintas Covid-19, Bhara, 26, warga Kelurahan Mojokampung, Kecamatan Bojonegoro Kota mengaku saat terpapar Covid-19 dan menjalani isoman memiliki gejala gangguan pernafasan. Karena dia juga memiliki riwayat penyakit asma. Namun, syukurnya selama isoman tidak sampai butuh tabung oksigen.
“Selama isoman, asma saya kambuh setiap bangun tidur. Setiap pagi pasti saya obati menggunakan inhaler, tidak sampai butuh tabung oksigen. Setiap harinya saturasi oksigen normal, di atas 95 persen,” bebernya.
Bhara biasanya menerapkan teknik proning meningkatkan kadar oksigen sesuai saran perawat maupun dokter. Cara melakukan teknik proning butuh 4-5 bantal. Satu bantal diletakkan di bawah leher, satu hingga dua bantal di bawah dada melalui paha atas, dan dua bantal di bawah tulang kering.
Posisi berbaringnya tengkurap menggunakan bantal. Lalu posisi berbaring bisa berubah menghadap sisi kanan, sisi kiri, atau duduk dengan posisi sudut 60-90 derajat. Dan kembali posisi tengkurap. Sarannya ketika posisi tengkurap minimal setengah jam hingga maksimal dua jam.