Komoditas beras Program Sembako kemarin (22/7) didistribusikan ke seluruh wilayah Kabupaten Tuban untuk dua bulan sekaligus, yakni Juli dan Agustus.
Kepala Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Tuban Eko Julianto mengatakan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) forkopimcam, paguyuban agen, dan tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK), beras tersebut sudah bagus, layak, dan sesuai standar yang ditentukan. Begitu juga untuk komoditas telur cukup baik.
Dia berharap, sampel yang ditunjukkan sama dengan komoditas yang didrop ke agen. ”Jangan sampai yang dibuat sampel bagus dan yang didrop ke agen berbeda,” ujarnya.
Eko menerangkan, untuk bulan ini ada tambahan keluarga penerima manfaat (KPM). Kalau bulan lalu, 72 ribu lebih, sekarang 80.349 KPM. ”Mudah-mudahan dengan perbaikan nomor induk kependudukan (NIK) yang saat ini sedang dikerjakan berdampak pada penyaluran berikutnya,” ujar mantan camat Senori itu.
Lebih lanjut Eko menyampaikan, penyaluran bantuan program yang dulu bernama Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) pada masa pandemi ini tidak terjadi masalah. Itu karena sudah diatur teknis penyalurannya. Yakni, tiap agen ditentukan hanya dapat melayani maksimal 250 KPM. ”Kita juga meminta bantuan kepada teman- teman agen dan TKSK agar penyaluran ke KPM bisa diatur dengan menerapkan prokes,” tegasnya.
Ketika monev pendistribusian Program Sembako di Kecamatan Singgahan kemarin (22/7), tim Dinsos P3A Tuban didampingi camat setempat Gaguk Hariyanto, Danramil Letda Inf Santoso, Kapolsek AKP Suharto, supplier, perwakilan agen, dan TKSK.
Sariadi, salah satu agen di Singgahan mengatakan, setelah dicek bersama, untuk komoditas beras sudah sesuai dan cukup bagus. ”Kualitasnya sudah lebih baik dari bulan lalu. Tidak ada menirnya dan pecahannya sangat minim,” ujarnya.
Untuk komoditas telur, lanjut dia, secara fisik dari luar sudah bagus. Supplier pun sudah komitmen jika kualitasnya kurang bagus siap mengganti. Supplier Umar Hadi Suwanto menyampaikan, pemasok tetap komitmen pada perjanjian awal. Jika komoditas yang dikirim tidak sesuai standar yang ditentukan dinsos, maka supplier siap bertanggung jawab mengganti. Seperti komoditas beras, ditentukan kualitas premium dengan pecahan tidak lebih dari 10 persen.
TKSK Arifatul Khoiriyah menerangkan, bantuan yang dipasok ke Kecamatan singgahan untuk bulan ini semakin baik. Dia mengatakan, bersama tim sudah meninjau langsung ke KPM. ”Benar-benar beras premium dan komoditas yang layak konsumsi. Semuanya, mulai beras, telur, dan tahu tempe,” ujarnya. Karena bulan ini komoditas Program Sembako diterimakan dua bulan, maka masing-masing KPM menerima beras kualitas premium 30kg. (rif)