BOJONEGORO – Menjelang Lebaran konsumsi elpiji bersubsidi mengalami peningkatan. Namun, kondisi itu dipastikan tidak akan membuat pasokan tersendat. Masyarakat yang mampu diminta agar mengonsumsi elpiji nonsubsidi.
Sehingga, elpiji subsidi bisa tepat sasaran. “Semua agen sudah dropping. Pasokan kami pastikan aman,” ungkap Sales Eksekutif LPG Rayon 3 Pertamina MOR V Bagus Sulistio Hadi ditemui di Bojonegoro kemarin (22/5).
Bagus menjelaskan, menjelang Lebaran konsumsi elpiji memang meningkat drastis. Hal itu dipicu adanya peningkatan penggunaan. Baik industri kecil maupun rumah tangga. Namun, kondisi itu dipastikan tidak akan berdampak pada pasokan.
“Sejauh ini masih aman. Kita pastikan aman hingga Lebaran usai,” jelasnya.
Bagus meminta masyarakat yang mampu tidak menggunakan elpiji bersubsidi. Namun, menggunakan elpiji nonsubsidi. Bisa ukuran 5,5 kilogram (kg) atau ukuran 12 kg. Sehingga, pengguna elpiji bersubsidi tidak melambung tinggi.
“Jadi, masyarakat juga harus menggunakan yang nonsubsidi,” jelasnya.
Bagus menjelaskan, elpiji bersubsidi tidak diperuntukkan semua masyarakat. Namun, hanya diperuntukkan warga miskin. Bahkan, itu sudah tertulis jelas di tabungnya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Pasar Bojonegoro Agus Hariyana mengatakan, sejauh ini pasokan elpiji di agen maupun pangkalan aman. Jika ada kekurangan, pihaknya akan meminta pasokan ditambah. “Kuota di Bojonegoro tahun ini 10.000 tabung,” ujarnya.
Agus menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada semua restoran dan hotel. Pemeriksaan itu bertujuan untuk memastikan apakah restoran dan hotel menggunakan elpiji bersubsidi atau tidak. “Restoran dan hotel kami larang pakai elpiji bersubsidi. Kalau masih pakai akan kami berikan sanksi,” jelasnya.
Agus menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan sidak di sejumlah agen elpiji. Baik yang ada di SPBU maupun yang tidak. “Kita juga memastikan pasokan BBM aman,” jelasnya.