BOJONEGORO – Para honorer kategori dua (K-2) yang lolos seleksi administrasi akan beradu nasib mengikuti seleksi calon pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), Sabtu (23/2).
Seleksi dilaksanakan di dua lokasi. Yakni SMKN 1 Bojonegoro dan SMKN 2 Bojonegoro.
“Seleksi ada tiga sesi. Hanya berlangsung satu hari,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Djoko Lukito.
Djoko menjelaskan, pelaksanaan seleksi memang mendadak. Instruksi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Meski demikian, pemkab sudah siap melaksanakannya. “Semuanya sudah siap. Besok (hari ini, Red) tinggal pelaksanaan,” ujarnya.
Jumlah peserta seleksi adalah 640 orang. Jumlah itu menyusut dibanding sebelumnya, yakni 646 orang. Berkurangnya enam orang itu karena mereka tidak lolos seleksi administrasi. Masalahnya sama, yakni ijazah yang masih belum sarjana strata satu (S-1).
“Belum S-1. Jadi, mereka tidak lolos seleksi administrasi,” jelasnya.
Pelaksanaan seleksi terkesan kebut-kebutan. Sebab, pendaftaran baru selesai 16 Februari lalu. Namun, hari ini (23/2) seleksi langsung dilaksanakan.
Ketua Forum Honorer K-2 Arif Ida Rifai mengatakan, tidak mengetahui persiapan teman-teman lainnya. Sebab, pengumuman pelaksanaan seleksi juga mendadak. “Tapi banyak di antara kami yang sudah siap kok,” ujarnya.
Arif menjelaskan, pelaksanaan seleksi begitu mendadak membuat persiapan tidak bisa maksimal. Namun, hal itu tidak menjadi masalah. Sebab, mengikuti seleksi adalah salah satu hal dilakukan para honorer mengubah nasib. “Kami harap bisa berhasil,” jelasnya.
Bojonegoro mendapatkan 772 kuota PPPK. Namun, jumlah itu tidak bisa terpenuhi karena keterbatasan syarat ijazah S-1. Masih banyak honorer K-2 yang berijazah diploma dua (D-2). Hal itu membuat ratusan honorer K-2 tidak bisa ikut seleksi PPPK hari ini.