BOJONEGORO – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro Andik Sujarwo memastikan, selama ini belum ada personel memiliki sertifikat menyelam. Termasuk, personel dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) setempat juga belum memilikinya.
Sedangkan, tim menyelam dari TNI dan Polri masih terbatas. Padahal, penyelam sangat dibutuhkan, terutama ketika terjadi bencana atau mencari korban tenggelam.
Sehingga, Andik sapaannya memastikan pentingnya memiliki personel tersertifikasi mampu menyelam.
Andik mengatakan, urgennya tim penyelam karena banyaknya kasus orang tenggelam di Bengawan Solo. Karena itu, kini dinas damkar memfokuskan enam personelnya menjalani latihan menyelam.
Sekaligus, untuk memeroleh sertifikasi dengan mendatangkan dua instruktur dari Scuba Schools International (SSI). Selain di kolam renang, instruktur juga meminta enam personel menjalani latihan di laut pasir putih Situbondo.
“Nantinya enam personel mampu membentuk tim penolong selam secara profesinal dengan cepat. Dan sigap membantu operasi musibah di perairan,” jelasnya.
Termasuk, kata Andik, enam personel ini mampu menyelam di Bengawan Solo, dengan air tidak jernih alias butek.