27.2 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Ingin Bisnis Kuliner

- Advertisement -

SEBELUM menjadi pelajar SMKN 3 Tuban, Yusnita masih buta terhadap racikan resep. Cewek 17 tahun ini mengaku baru belajar mengolah resep saat masuk di jurusan Tata Boga SMKN 3 Tuban. Termasuk belajar meracik resep masakan luar negeri. Beberapa masakan populer dari luar negeri yang banyak dikuasainya adalah makanan khas dari Korea dan Jepang.
Dara asal Desa Kasiman, Kecamatan Kerek ini masuk ke jurusan tata boga bukan tanpa tujuan. Dia mengaku kelak ingin berbisnis kuliner. Terutama masakan-masakan luar negeri dari Korea dan Jepang. Maka dari itu, dia mulai belajar mengolah ramen, sushi, kimbap, teoboki, kimchi, dan sebagainya. ‘’Inginnya buka bisnis kuliner masakan luar negeri,’’ terang dia.
Lulusan SMPN 1 Kerek ini mengatakan awalnya dia mengira memasak adalah pekerjaan yang mudah. Namun saat masuk ke jurusan tata boga, dia merasakan memasak adalah pekerjaan rumit. Apalagi jika bersentuhan dengan resep – resep dari daerah lain. Saat memasak makanan khas dari daerah atau negara lain, juga harus belajar mengenal bahan dan cara memasaknya. ‘’Tidak semua bahan masakan luar negeri bisa didapat di sini,’’ tuturnya.
Tantangan lain adalah membuat masakan memiliki cita rasa tinggi secara konsisten. Beberapa persoalan rumah makan adalah rasa makanan yang disajikan berubah-ubah. Hal ini tentu akan membuat konsumen tidak nyaman. Itulah yang membuat Nita merasa tertantang ingin mempunyai bisnis kuliner.
‘’Masakan di Indonesia saja antara satu daerah dengan daerah lain ciri khasnya berbeda. Ini yang harus dipelajari,’’ lanjut dia.

SEBELUM menjadi pelajar SMKN 3 Tuban, Yusnita masih buta terhadap racikan resep. Cewek 17 tahun ini mengaku baru belajar mengolah resep saat masuk di jurusan Tata Boga SMKN 3 Tuban. Termasuk belajar meracik resep masakan luar negeri. Beberapa masakan populer dari luar negeri yang banyak dikuasainya adalah makanan khas dari Korea dan Jepang.
Dara asal Desa Kasiman, Kecamatan Kerek ini masuk ke jurusan tata boga bukan tanpa tujuan. Dia mengaku kelak ingin berbisnis kuliner. Terutama masakan-masakan luar negeri dari Korea dan Jepang. Maka dari itu, dia mulai belajar mengolah ramen, sushi, kimbap, teoboki, kimchi, dan sebagainya. ‘’Inginnya buka bisnis kuliner masakan luar negeri,’’ terang dia.
Lulusan SMPN 1 Kerek ini mengatakan awalnya dia mengira memasak adalah pekerjaan yang mudah. Namun saat masuk ke jurusan tata boga, dia merasakan memasak adalah pekerjaan rumit. Apalagi jika bersentuhan dengan resep – resep dari daerah lain. Saat memasak makanan khas dari daerah atau negara lain, juga harus belajar mengenal bahan dan cara memasaknya. ‘’Tidak semua bahan masakan luar negeri bisa didapat di sini,’’ tuturnya.
Tantangan lain adalah membuat masakan memiliki cita rasa tinggi secara konsisten. Beberapa persoalan rumah makan adalah rasa makanan yang disajikan berubah-ubah. Hal ini tentu akan membuat konsumen tidak nyaman. Itulah yang membuat Nita merasa tertantang ingin mempunyai bisnis kuliner.
‘’Masakan di Indonesia saja antara satu daerah dengan daerah lain ciri khasnya berbeda. Ini yang harus dipelajari,’’ lanjut dia.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/