LAMONGAN, Radar Lamongan – Penerangan pada jalan rusunawa sudah dipasang sejak Tahun 2020. Tersisa perbaikan akses jalannya masih berupa urugan pedel. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPRKPCK) Lamongan segera melakukan pengecoran beton di sana, dengan anggaran sekitar Rp 200 juta.
‘’Tahun lalu kita uruk karena kondisinya mendesak. Tahun ini baru kita cor,’’ ujar Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman DPRKPCK Lamongan Teguh Ali Syahbudi kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Dia mengatakan, tahun lalu hanya diurug pedel, guna memudahkan ambulans keluar masuk. Yakni rusunawa sempat digunakan sebagai fasilitas isolasi pasien covid-19, yang menunggu hasil negatif dan lokasi karantina bagi pekerja migran Indonesia (PMI).
Bulan lalu, diakui Teguh, rurunawa sudah dikembalikan oleh Dinkes Lamongan, yang langsung dilakukan pemeliharaan. Teguh menuturkan, peningkatan jalan menggunakan cor merupakan bagian dari pemeliharaan rusunawa. Sehingga, ke depan akan terus dilakukan pemeliharaan di sana.
‘’Kontrak pinjamnya sudah selesai. Jadi kita lakukan pemeliharaan ulang. Termasuk membenahi atap yang bocor dan dicat ulang,’’ imbuhnya.
Seperti diketahui, Rusunawa program sharing pemkab Lamongan dengan Kementrian PUPR, yang menghibahkan bangunan. Tujuan awal, rusunawa dimanfaatkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan II-A yang belum memiliki rumah.
Mereka bisa menempati rusunawa dengan sistem sewa lebih rendah. Sehingga, PNS bisa memiliki hunian layak untuk keluarga. Tapi, rusunawa ini harus menjadi hunian pertama PNS yang menyewa. Sebab, PNS yang sudah memiliki rumah, tidak diperbolehkan mengajukan sewa. Meski sudah diperbaiki, Teguh mengatakan, penempatan sesuai tujuan awal, masih menunggu instruksi lebih lanjut.
‘’Kalau data sudah ada, banyak yang minat. Tapi masih kita tunggu instruksi lebih lanjut. Karena masih pandemic, yang dikhawatirkan masih dibutuhkan sebagai tempat karantina,” terang Teguh.