27.6 C
Bojonegoro
Wednesday, March 29, 2023

Genjot Finishing Pemain

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Jajaran pelatih dituntut mampu meracik ramuan terbaik, guna mengatasi tumpulnya lini depan Persela. Tiga laga terakhir, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu hanya mampu melesakkan dua gol. Head Coach Jafri Sastra dkk menggenjot finishing pemain, jelang menghadapi Persiraja Banda Aceh di stadion I Wayan Dipta Gianyar, Rabu (26/1). 

‘’Head coach sudah memaksa pemain untuk bisa menghasilkan gol selama latihan, supaya pemain terbiasa ke depannya,’’ tutur Pelatih Fisik Persela Ragil Sudirman kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (21/1).

Menurut pelatih asal Karanggeneng Lamongan itu, sisa waktu dari jeda kompetisi hanya lima hari. Selanjutnya, pemain hanya memiliki waktu latihan sekitar tiga hari, yang termasuk official training sehari melawan Persiraja. 

Skuad biru muda dituntut untuk mampu memaksimalkan peluang sekecil apapun menjadi gol. Sebab, head to head torehan gol dan kemasukan, cukup mempengaruhi posisi diklasemen. 

Kini Persela mengoleksi 16 poin, sama seperti Barito Putera. Namun, posisi Persela di bawah tim berjuluk Laskar Antasari tersebut, karena jumlah minus gol lebih banyak. Sehingga, Ragil menekankan pada pemain untuk bisa mencetak banyak gol, agar bisa membawa Persela dari zona tidak aman. 

- Advertisement -

Ragil menuturkan, masih tersisa 14 pertandingan di putaran kedua ini. Persela harus menghadapi klub-klub, dengan materi pemain yang cukup mentereng. Dibutuhkan persiapan yang matang, terutama meningkatkan komunikasi antar pemain. 

Sejauh ini, diakui Ragil, pemain masih cenderung melakukan eksekusi sendiri tanpa melakukan komunikasi dengan pemain lain. Akibatnya banyak peluang emas yang terbuang sia-sia. 

‘’Seharusnya pemain bisa introspeksi. Sebab dalam latihan selalu ditekankan untuk bisa menjaga komunikasi,” katanya. 

Disinggung performa pemain pinjaman Persebaya Surabaya Jose Wilkson Teixeira Rocha. Ragil mengaku sudah dilakukan komunikasi langsung oleh jajaran pelatih. Intinya tetap sama, tim pelatih ingin pemain melakukan yang terbaik. 

Tugas ini bukan hanya dibebankan pada Wilkson sebagai mesin gol. Tapi juga berlaku bagi semua pemain. Selain itu, Ragil menilai ego masih lebih tinggi. Ragil mengaku, prestasi tim lebih penting dibandingkan ego. 

‘’Mudah-mudahan pemain bisa mengerti. Karena dalam latihan kita sudah bisa maksimal,” terang Ragil.

LAMONGAN, Radar Lamongan – Jajaran pelatih dituntut mampu meracik ramuan terbaik, guna mengatasi tumpulnya lini depan Persela. Tiga laga terakhir, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir itu hanya mampu melesakkan dua gol. Head Coach Jafri Sastra dkk menggenjot finishing pemain, jelang menghadapi Persiraja Banda Aceh di stadion I Wayan Dipta Gianyar, Rabu (26/1). 

‘’Head coach sudah memaksa pemain untuk bisa menghasilkan gol selama latihan, supaya pemain terbiasa ke depannya,’’ tutur Pelatih Fisik Persela Ragil Sudirman kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (21/1).

Menurut pelatih asal Karanggeneng Lamongan itu, sisa waktu dari jeda kompetisi hanya lima hari. Selanjutnya, pemain hanya memiliki waktu latihan sekitar tiga hari, yang termasuk official training sehari melawan Persiraja. 

Skuad biru muda dituntut untuk mampu memaksimalkan peluang sekecil apapun menjadi gol. Sebab, head to head torehan gol dan kemasukan, cukup mempengaruhi posisi diklasemen. 

Kini Persela mengoleksi 16 poin, sama seperti Barito Putera. Namun, posisi Persela di bawah tim berjuluk Laskar Antasari tersebut, karena jumlah minus gol lebih banyak. Sehingga, Ragil menekankan pada pemain untuk bisa mencetak banyak gol, agar bisa membawa Persela dari zona tidak aman. 

- Advertisement -

Ragil menuturkan, masih tersisa 14 pertandingan di putaran kedua ini. Persela harus menghadapi klub-klub, dengan materi pemain yang cukup mentereng. Dibutuhkan persiapan yang matang, terutama meningkatkan komunikasi antar pemain. 

Sejauh ini, diakui Ragil, pemain masih cenderung melakukan eksekusi sendiri tanpa melakukan komunikasi dengan pemain lain. Akibatnya banyak peluang emas yang terbuang sia-sia. 

‘’Seharusnya pemain bisa introspeksi. Sebab dalam latihan selalu ditekankan untuk bisa menjaga komunikasi,” katanya. 

Disinggung performa pemain pinjaman Persebaya Surabaya Jose Wilkson Teixeira Rocha. Ragil mengaku sudah dilakukan komunikasi langsung oleh jajaran pelatih. Intinya tetap sama, tim pelatih ingin pemain melakukan yang terbaik. 

Tugas ini bukan hanya dibebankan pada Wilkson sebagai mesin gol. Tapi juga berlaku bagi semua pemain. Selain itu, Ragil menilai ego masih lebih tinggi. Ragil mengaku, prestasi tim lebih penting dibandingkan ego. 

‘’Mudah-mudahan pemain bisa mengerti. Karena dalam latihan kita sudah bisa maksimal,” terang Ragil.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/