24.7 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

5.597 Guru Madrasah Bergaji Rp 500 Ribu

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Keluhan-keluhan guru madrasah terkait gaji tak layak disampaikan kepada anggota DPRD Bojonegoro. Kemarin (20/5) perwakilan guru bertemu anggota komisi C DPRD.

Mereka meminta perhatian pemkab, terlebih APBD Bojonegoro dianggap mampu memberikan insentif. Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Bojonegoro Ahmad Suprayitno mengatakan, hal-hal disampaikan ke komisi C DPRD terkait nasib lembaga pendidikan dan guru madrasah.

Pihaknya bergarap guru madrasah mendapat perhatian dari Pemkab Bojonegoro. Misalnya bantuan operasional daerah (bosda), insentif, dan tunjangan hari raya (THR). “Hanya perhatian dari pusat (Kemenag),” ungkapnya kemarin (20/5).

Berdasar pendataan, Suprayitno menjelaskan, terdapat 5.597 guru madrasah butuh perhatian dari pemkab. Rerata hanya digaji di bawah Rp 500 ribu. Diambilkan dari bosda yang dibayarkan tiga bulan sekali. “Lembaga tidak berani menarik apa-apa ke siswa. Sehingga sangat berat,” terangnya.

Mengacu APBD Bojonegoro, tutur Suprayitno, guru madrasah berhak menerima insentif. Sehingga harus ada anggaran difokuskan untuk pendidikan. Hanya, terkait besaran insentif, pihaknya mengikuti kebijakan dari pemkab. Setidaknya mengacu insentif diterima guru di lingkup dinas pendidikan agar tidak terjadi diskriminasi.

- Advertisement -

Supriyatno mengklaim komisi C DPRD setuju dan akan memperjuangkan hal-hal disampaikannya. Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Bojonegoro Abdul Wahid mengatakan, DPRD peka dengan keadaan guruguru madrasah. Berharap memfasilitasi unek-unek guru madrasah yang gajinya di bawah standar. “Di bawah kelayakan,” jelasnya. Wahid meminta semua pihak memiliki wewenang agar mendukung perjuangan guru-guru madrasah. (irv)

Radar Bojonegoro – Keluhan-keluhan guru madrasah terkait gaji tak layak disampaikan kepada anggota DPRD Bojonegoro. Kemarin (20/5) perwakilan guru bertemu anggota komisi C DPRD.

Mereka meminta perhatian pemkab, terlebih APBD Bojonegoro dianggap mampu memberikan insentif. Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Bojonegoro Ahmad Suprayitno mengatakan, hal-hal disampaikan ke komisi C DPRD terkait nasib lembaga pendidikan dan guru madrasah.

Pihaknya bergarap guru madrasah mendapat perhatian dari Pemkab Bojonegoro. Misalnya bantuan operasional daerah (bosda), insentif, dan tunjangan hari raya (THR). “Hanya perhatian dari pusat (Kemenag),” ungkapnya kemarin (20/5).

Berdasar pendataan, Suprayitno menjelaskan, terdapat 5.597 guru madrasah butuh perhatian dari pemkab. Rerata hanya digaji di bawah Rp 500 ribu. Diambilkan dari bosda yang dibayarkan tiga bulan sekali. “Lembaga tidak berani menarik apa-apa ke siswa. Sehingga sangat berat,” terangnya.

Mengacu APBD Bojonegoro, tutur Suprayitno, guru madrasah berhak menerima insentif. Sehingga harus ada anggaran difokuskan untuk pendidikan. Hanya, terkait besaran insentif, pihaknya mengikuti kebijakan dari pemkab. Setidaknya mengacu insentif diterima guru di lingkup dinas pendidikan agar tidak terjadi diskriminasi.

- Advertisement -

Supriyatno mengklaim komisi C DPRD setuju dan akan memperjuangkan hal-hal disampaikannya. Kasi Pendidikan Madrasah (Penma) Kantor Kemenag Bojonegoro Abdul Wahid mengatakan, DPRD peka dengan keadaan guruguru madrasah. Berharap memfasilitasi unek-unek guru madrasah yang gajinya di bawah standar. “Di bawah kelayakan,” jelasnya. Wahid meminta semua pihak memiliki wewenang agar mendukung perjuangan guru-guru madrasah. (irv)

Artikel Terkait

Most Read

Latihan Satu Jam

Oknum PNS Gelapkan Rp 300 Juta

Usulan Tahun Depan Belum Disetujui

Artikel Terbaru

Lebih Suka Belajar Bersama

Terus Bersinergi dengan Media


/