- Advertisement -
NDUK – Berburu foto bagi Fana Endi Setiawati tidak sekadar hobi. Menurut dara 17 tahun ini, foto adalah alat untuk mengabadikan momen dan kenangan. Dengan foto, di masa depan dia bisa bernostalgia sekaligus mengenang kenangan saat momen tersebut diambil. Untuk mengabadikan momen, dara yang akrab disapa Fana ini tidak terpaku dengan gadget mewah. Cukup dengan ponsel pun jadi.
Pelajar SMKN 1 Tambakboyo itu mengaku sejak kecil sudah akrab dengan kamera. Dia pun terbiasa berpose di depan kamera, baik ponsel maupun digital. Yang memotret anggota keluarganya sendiri. Setelah dewasa, Fana sering melihat foto masa kecilnya. Ketika melihat, dia merasa kenangan masa lalunya kembali hadir. ‘’Foto yang saya ambil saat ini bisa menjadi kenangan beberapa tahun lagi,’’ tuturnya.
Sempat terbersit dalam diri dara yang tinggal di Kecamatan Jenu ini untuk menjadi model profesional. Namun, impiannya tersebut tidak dilanjutkan. Alasannya, esensi foto adalah untuk wadah menyimpan kenangan. Bukan untuk ajang pamer atau bergaya. ‘’Dulu kalau foto harus ke studio. Sekarang foto cukup pakai ponsel. Terpenting kenangan yang kita simpan dalam foto itu,’’ ujarnya.
Pelajar jurusan rekayasa perangkat lunak ini mengatakan hobi foto tidak perlu mahal. Jika dulu foto harus membeli film terlebih dahulu, kini berbeda. Foto cukup menggunakan ponsel yang harganya juga terjangkau. ‘’Kelak foto yang kita ambil akan menjadi kenangan yang akan membuat tertawa sendiri,’’ kata dara berjilbab ini.
NDUK – Berburu foto bagi Fana Endi Setiawati tidak sekadar hobi. Menurut dara 17 tahun ini, foto adalah alat untuk mengabadikan momen dan kenangan. Dengan foto, di masa depan dia bisa bernostalgia sekaligus mengenang kenangan saat momen tersebut diambil. Untuk mengabadikan momen, dara yang akrab disapa Fana ini tidak terpaku dengan gadget mewah. Cukup dengan ponsel pun jadi.
Pelajar SMKN 1 Tambakboyo itu mengaku sejak kecil sudah akrab dengan kamera. Dia pun terbiasa berpose di depan kamera, baik ponsel maupun digital. Yang memotret anggota keluarganya sendiri. Setelah dewasa, Fana sering melihat foto masa kecilnya. Ketika melihat, dia merasa kenangan masa lalunya kembali hadir. ‘’Foto yang saya ambil saat ini bisa menjadi kenangan beberapa tahun lagi,’’ tuturnya.
Sempat terbersit dalam diri dara yang tinggal di Kecamatan Jenu ini untuk menjadi model profesional. Namun, impiannya tersebut tidak dilanjutkan. Alasannya, esensi foto adalah untuk wadah menyimpan kenangan. Bukan untuk ajang pamer atau bergaya. ‘’Dulu kalau foto harus ke studio. Sekarang foto cukup pakai ponsel. Terpenting kenangan yang kita simpan dalam foto itu,’’ ujarnya.
Pelajar jurusan rekayasa perangkat lunak ini mengatakan hobi foto tidak perlu mahal. Jika dulu foto harus membeli film terlebih dahulu, kini berbeda. Foto cukup menggunakan ponsel yang harganya juga terjangkau. ‘’Kelak foto yang kita ambil akan menjadi kenangan yang akan membuat tertawa sendiri,’’ kata dara berjilbab ini.