BOJONEGORO – Alokasi pupuk untuk tahun ini, dipastikan lebih kecil dibanding tahun lalu. Sehingga, potensi kelangkaan pupuk organik harus segera diatasi. Namun, Pemkab Bojonegoro belum berencana mengajukan tambahan ke pihak PT Petrokimia Gresik.
Alasannya, masih menunggu kondisi lapangan. Sebab, jika kondisi lapangan tidak ada kekurangan, maka tidak akan mengajukan kekurangan pupuk. “Memang untuk tahun ini kuotanya lebih besar tahun sebelumnya,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bojonegoro Agus Hariyana kemarin (20/2).
Menurut dia, untuk pengajuan itu pihaknya harus koordinasi dengan dinas pertanian kabupaten setempat. Namun, karena saat ini masih awal tahun. Maka, jatah pupuk di gudang distributor masih cukup.
Apalagi, sebagian besar petani sudah selesai melakukan pemupukan untuk musim tanam tahun ini. Sehingga, untuk ketersediaan pupuk masih aman. “Nanti perlu koordinasi dengan dinas pertanian,” imbuhnya.
Untuk kondisi pupuk lebih detail, kata Agus, pihaknya berharap langsung koordinasi kepada bidang yang menanganinya, yaitu bidang bina usaha perdagangan (BUP) disdag setempat.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid BUP Disdag Bojonegoro Rudi Rimbawan, menyatakan kuota pupuk tahun ini memang lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Bahkan, angka realisasi juga lebih kecil dibanding pengajuannya.
Namun, pihaknya belum menentukan untuk mengajukan penambahan. Karena, harus melihat kondisi lapangan. “Kami akan lihat kondisi di lapangan dulu,” ujarnya.