27.2 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Korban Banjir Mulai Terserang Penyakit Myalgia

- Advertisement -

Radar Lamongan – Dinas Kesehatan Lamongan mendata 460 warga terdampak banjir terserang penyakit myalgia. Penyakit nyeri otot itu terjadi karena kelelahan, stres, dan melakukan kegiatan fisik berulang-ulang.

Kepala Dinkes Lamongan Taufik Hidayat menjelaskan, penyakit myalgia selalu tinggi selama musim banjir. Tahun lalu, ditemukan 76 kasus. Sekarang, lebih banyak lagi. “Kalau dulu rekapnya minimal pertengahan Maret, sekarang Januari sudah ditemukan 400 kasus lebih,” jelasnya.

Selain myalgia, lanjut Taufik, orang dengan hipertensi juga tinggi, mencapai 304 kasus. Menurut dia, hipertensi biasa nya penyakit bawaan yang kemudian kambuh karena melihat kondisi rumah dan lingkungannya terendam banjir.

Namun, Taufik memastikan semuanya masih aman, tidak ada yang butuh perawatan intensif di rumah sakit. “Kalau memang rujukan minimal di puskesmas, tidak sampai ke RS sudah bisa sembuh,” ujarnya.

Taufik mengatakan, pihaknya sudah menyebar posko kesehatan di masing-masing desa terdampak. Tujuannya, mereka yang mengalami keluhan sakit bisa langsung tertangani. Apalagi, akses untuk pergi ke puskesmas sulit karena terjadi banjir. Selain dua penyakit di atas, dinkes menemukan beberapa penyakit lain yang kasusnya tinggi.

- Advertisement -

Diantaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) 152 kasus, diare 42 kasus, tinea pedis (jamur/gatalgatal) 115 kasus. Taufik menuturkan, ada beberapa penyakit yang muncul karena banjir.

Dia mencontohkan penyakit gastritis (lambung). Warga terdampak banjir sering mengabaikan makan. Akibatnya, lambungnya bermasalah. Sementara ISPA banyak menyerang anak-anak karena faktor utamanya cuaca dingin, kebersihan rumah kurang, dan kelelahan.

“Kita tingkatkan pelayanan secara langsung supaya masyarakat jangan sampai drop,” jelasnya. Taufik berharap masyarakat mulai sadar dan kooperatif dalam memeriksakan kesehatannya. Apalagi situasi banjir di masa pandemi sangat mengkhawatirkan. Ditambah tidak ada lagi klaster. Mereka yang memiliki gejala dimasukkan suspek.

Radar Lamongan – Dinas Kesehatan Lamongan mendata 460 warga terdampak banjir terserang penyakit myalgia. Penyakit nyeri otot itu terjadi karena kelelahan, stres, dan melakukan kegiatan fisik berulang-ulang.

Kepala Dinkes Lamongan Taufik Hidayat menjelaskan, penyakit myalgia selalu tinggi selama musim banjir. Tahun lalu, ditemukan 76 kasus. Sekarang, lebih banyak lagi. “Kalau dulu rekapnya minimal pertengahan Maret, sekarang Januari sudah ditemukan 400 kasus lebih,” jelasnya.

Selain myalgia, lanjut Taufik, orang dengan hipertensi juga tinggi, mencapai 304 kasus. Menurut dia, hipertensi biasa nya penyakit bawaan yang kemudian kambuh karena melihat kondisi rumah dan lingkungannya terendam banjir.

Namun, Taufik memastikan semuanya masih aman, tidak ada yang butuh perawatan intensif di rumah sakit. “Kalau memang rujukan minimal di puskesmas, tidak sampai ke RS sudah bisa sembuh,” ujarnya.

Taufik mengatakan, pihaknya sudah menyebar posko kesehatan di masing-masing desa terdampak. Tujuannya, mereka yang mengalami keluhan sakit bisa langsung tertangani. Apalagi, akses untuk pergi ke puskesmas sulit karena terjadi banjir. Selain dua penyakit di atas, dinkes menemukan beberapa penyakit lain yang kasusnya tinggi.

- Advertisement -

Diantaranya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) 152 kasus, diare 42 kasus, tinea pedis (jamur/gatalgatal) 115 kasus. Taufik menuturkan, ada beberapa penyakit yang muncul karena banjir.

Dia mencontohkan penyakit gastritis (lambung). Warga terdampak banjir sering mengabaikan makan. Akibatnya, lambungnya bermasalah. Sementara ISPA banyak menyerang anak-anak karena faktor utamanya cuaca dingin, kebersihan rumah kurang, dan kelelahan.

“Kita tingkatkan pelayanan secara langsung supaya masyarakat jangan sampai drop,” jelasnya. Taufik berharap masyarakat mulai sadar dan kooperatif dalam memeriksakan kesehatannya. Apalagi situasi banjir di masa pandemi sangat mengkhawatirkan. Ditambah tidak ada lagi klaster. Mereka yang memiliki gejala dimasukkan suspek.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/