LAMONGAN, Radar Lamongan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan terus melakukan inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik di bidang lingkungan hidup. Selain meningkatkan kualitas lingkungan hidup, berbagai inovasi tersebut juga membuahkan berbagai penghargaan dan menjadi jujugan studi banding dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala DLH Lamongan, Anang Taufik mengatakan, inovasi-inovasi bidang lingkungan ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik. Bahkan, sejumlah inovasi tersebut berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi maupun nasional. Sehingga Kabupaten Lamongan menjadi tujuan studi banding bidang lingkungan hidup dari berbagai daerah lain di Indonesia. “Sampai sekarang sudah hampir 100 kabupaten/kota melakukan studi tiru di Lamongan,” ungkapnya kemarin (19/12).
Beberapa program inovasi tersebut antara lain, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) SAMTAKU (sampahku tanggung jawabku). Yakni, program pengelolaan dan daur ulang sampah dengan prinsip kemitraan dan kolaboratif multi pihak. TPST Samtaku berkapasitas 70 ton per hari sampah terolah. Sehingga memberikan dampak besar meningkatkan penanganan sampah hingga 77,5 persen atau sekitar 180,2 ton/hari. Mengurangi volume sampah hingga 22,5 persen atau 62 ton per hari dari sampah yang masuk TPA, meningkatkan nilai kepuasan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan berhasil menjadi Top Inovasi Layanan Publik Jatim 2021 dari Gubernur Jawa Timur.
Inovasi selanjutnya yakni SILILA (sistem informasi lingkungan Lamongan), yang terintegrasi dalam rangka pelayanan persetujuan lingkungan, memberikan kemudahan pelayanan publik bidang persetujuan lingkungan hidup, misalnya pelaporan (Rencana pengelolaan lingkungan) RPL online, pelaporan pengelolaan air limbah dan neraca limbah, serta pelaporan lingkungan lainnya.
Inovasi ketiga SIPOLA (Sistem penanaman pohon Lamongan), terobosan baru sebagai bentuk perlindungan keanekaragaman hayati di Lamongan. Penanaman pohon dengan sistem barcode sebagai bentuk edukasi bidang ruang terbuka hijau.
Keempat SIGGAKUM, yakni program pengawasan dan penegakan hukum lingkungan bagi pelaku usaha di Lamongan. Hasil pengawasan menyebutkan 56 persen taat, kurang taat 39 persen, dan 5,5 persen tidak taat.
Terakhir ONLIMO (online monitoring system) yakni bagian dari upaya Pemkab Lamongan dalam memberikan informasi mengenai status mutu air. Terobosan ini mampu menyajikan data kualitas air sungai Bengawan Solo secara riil time. Data ini sangat penting sebagai upaya early warning system karena air sungai Bengawan Solo merupakan bahan baku Perumda air Minum dan kebutuhan untuk pertanian warga.
Dalam satu tahun terakhir, DLH Lamongan mampu meraih banyak prestasi, antara lain Top Inovasi Layanan Publik 2021, Penghargaan Desa Berseri Jawa Timur mandiri untuk Deket Wetan, Berseri Pratama Kelurahan Deket Kulon dan Jetis, Berseri Madya kelurahan Sukomulyo dan Sukorejo. Selain itu, kembali mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata nasional, SDN Made 4, SMPN 1 Babat, SMPN 3 Lamongan, dan SMPN 5 Lamongan.
Prestasi dan Inovasi Dinas Lingkungan Hidup Lamongan

LAMONGAN, Radar Lamongan – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lamongan terus melakukan inovasi dalam meningkatkan pelayanan publik di bidang lingkungan hidup. Selain meningkatkan kualitas lingkungan hidup, berbagai inovasi tersebut juga membuahkan berbagai penghargaan dan menjadi jujugan studi banding dari berbagai daerah di Indonesia.
Kepala DLH Lamongan, Anang Taufik mengatakan, inovasi-inovasi bidang lingkungan ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan publik. Bahkan, sejumlah inovasi tersebut berhasil meraih prestasi di tingkat provinsi maupun nasional. Sehingga Kabupaten Lamongan menjadi tujuan studi banding bidang lingkungan hidup dari berbagai daerah lain di Indonesia. “Sampai sekarang sudah hampir 100 kabupaten/kota melakukan studi tiru di Lamongan,” ungkapnya kemarin (19/12).
Beberapa program inovasi tersebut antara lain, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) SAMTAKU (sampahku tanggung jawabku). Yakni, program pengelolaan dan daur ulang sampah dengan prinsip kemitraan dan kolaboratif multi pihak. TPST Samtaku berkapasitas 70 ton per hari sampah terolah. Sehingga memberikan dampak besar meningkatkan penanganan sampah hingga 77,5 persen atau sekitar 180,2 ton/hari. Mengurangi volume sampah hingga 22,5 persen atau 62 ton per hari dari sampah yang masuk TPA, meningkatkan nilai kepuasan masyarakat dalam pengelolaan sampah dan berhasil menjadi Top Inovasi Layanan Publik Jatim 2021 dari Gubernur Jawa Timur.
Inovasi selanjutnya yakni SILILA (sistem informasi lingkungan Lamongan), yang terintegrasi dalam rangka pelayanan persetujuan lingkungan, memberikan kemudahan pelayanan publik bidang persetujuan lingkungan hidup, misalnya pelaporan (Rencana pengelolaan lingkungan) RPL online, pelaporan pengelolaan air limbah dan neraca limbah, serta pelaporan lingkungan lainnya.
Inovasi ketiga SIPOLA (Sistem penanaman pohon Lamongan), terobosan baru sebagai bentuk perlindungan keanekaragaman hayati di Lamongan. Penanaman pohon dengan sistem barcode sebagai bentuk edukasi bidang ruang terbuka hijau.
Keempat SIGGAKUM, yakni program pengawasan dan penegakan hukum lingkungan bagi pelaku usaha di Lamongan. Hasil pengawasan menyebutkan 56 persen taat, kurang taat 39 persen, dan 5,5 persen tidak taat.
Terakhir ONLIMO (online monitoring system) yakni bagian dari upaya Pemkab Lamongan dalam memberikan informasi mengenai status mutu air. Terobosan ini mampu menyajikan data kualitas air sungai Bengawan Solo secara riil time. Data ini sangat penting sebagai upaya early warning system karena air sungai Bengawan Solo merupakan bahan baku Perumda air Minum dan kebutuhan untuk pertanian warga.
Dalam satu tahun terakhir, DLH Lamongan mampu meraih banyak prestasi, antara lain Top Inovasi Layanan Publik 2021, Penghargaan Desa Berseri Jawa Timur mandiri untuk Deket Wetan, Berseri Pratama Kelurahan Deket Kulon dan Jetis, Berseri Madya kelurahan Sukomulyo dan Sukorejo. Selain itu, kembali mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata nasional, SDN Made 4, SMPN 1 Babat, SMPN 3 Lamongan, dan SMPN 5 Lamongan.