- Advertisement -
Radar Lamongan – Jasa penukaran uang baru mulai bertebaran di pinggir jalan protokol Lamongan. Mereka menjajakan uang baru pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu.
Selain itu, juga pecahan uang baru Rp 75 ribu. ‘’Banyak masyarakat yang penasaran, jadi masih cukup banyak yang menukar uang Rp 75 ribu baru,’’ tutur Bairi, salah satu penjual jasa tukar uang baru, kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (19/4).
Jasa penukaran Rp 75 ribu per lembar Rp 10 ribu. Dia mengklaim tarif jasa tersebut jauh lebih murah dibandingkan di marketplace online. ‘’Empat hari ini, lebih dari sepuluh lembar uang pecahan Rp 75 ribu yang terjual,’’ katanya.
Bairi mengaku tidak menyediakan banyak uang pecahan Rp 75 ribu. Dia hanya menyediakan sekitar 100 lembar. ‘’Ini saja membawa 100 lembar sudah Rp 7,5 juta hehehe’’ imbuhnya sembari menawari orang – orang yang lewat di jalan tempat jasanya.
Penjual jasa penukaran uang baru lainnya, Su’i, mengaku menyediakan Rp 60 juta uang baru. Uang pecahan Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu yang paling dicari masyarakat di awal Ramadan ini. ‘’Kalau awal-awal seperti ini, belum terlalu ramai,’’ tukasnya.
- Advertisement -
Dia mengatakan, biasanya penukaran uang baru ramai dimulai hari ke-21 Ramadan atau H-9 Lebaran. Menurut Su’i, tahun lalu dirinya hanya bisa berjualan selama dua minggu. ‘’Tahun kemarin kan awal Covid-19. Jadi dibatasi dan hanya bisa mendapatkan sedikit. Mudahmudahan Ramadan tahun ini lebih ramai,’’ harap Su’i.
Radar Lamongan – Jasa penukaran uang baru mulai bertebaran di pinggir jalan protokol Lamongan. Mereka menjajakan uang baru pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu.
Selain itu, juga pecahan uang baru Rp 75 ribu. ‘’Banyak masyarakat yang penasaran, jadi masih cukup banyak yang menukar uang Rp 75 ribu baru,’’ tutur Bairi, salah satu penjual jasa tukar uang baru, kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (19/4).
Jasa penukaran Rp 75 ribu per lembar Rp 10 ribu. Dia mengklaim tarif jasa tersebut jauh lebih murah dibandingkan di marketplace online. ‘’Empat hari ini, lebih dari sepuluh lembar uang pecahan Rp 75 ribu yang terjual,’’ katanya.
Bairi mengaku tidak menyediakan banyak uang pecahan Rp 75 ribu. Dia hanya menyediakan sekitar 100 lembar. ‘’Ini saja membawa 100 lembar sudah Rp 7,5 juta hehehe’’ imbuhnya sembari menawari orang – orang yang lewat di jalan tempat jasanya.
Penjual jasa penukaran uang baru lainnya, Su’i, mengaku menyediakan Rp 60 juta uang baru. Uang pecahan Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu yang paling dicari masyarakat di awal Ramadan ini. ‘’Kalau awal-awal seperti ini, belum terlalu ramai,’’ tukasnya.
- Advertisement -
Dia mengatakan, biasanya penukaran uang baru ramai dimulai hari ke-21 Ramadan atau H-9 Lebaran. Menurut Su’i, tahun lalu dirinya hanya bisa berjualan selama dua minggu. ‘’Tahun kemarin kan awal Covid-19. Jadi dibatasi dan hanya bisa mendapatkan sedikit. Mudahmudahan Ramadan tahun ini lebih ramai,’’ harap Su’i.