27.2 C
Bojonegoro
Tuesday, March 21, 2023

Pasar dan Swalayan Disidak Antisipasi Daging Tak Layak

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Selama puasa Ramadan hingga menjelang Lebaran pemeriksaan terhadap daging, telur, dan produk ternak semakin intens. Sasarannya mulai pasar tradisional hingga pasar modern. Tentu mengantisipasi kecurangan dilakukan oleh pedagang.

Pemeriksaan dilakukan dengan uji indra (organoleptik) secara fisik produk ternak. Kemarin (19/4) memeriksa di Pasar Kapas dan mengambil 10 sampel produk ternak untuk diuji laboratorium.

Kabid Kesehatan Hewan, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Peternakan (Keswan PPHP) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sugiharti Sri Rahaju mengatakan, setiap puasa Ramadan dan menjelang Lebaran selalu digelar pemeriksaan atau sidak produk ternak yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Pemeriksaan ini sebagai penjaminan keamanan produk hewan untuk konsumen. Dengan mengantisipasi kecurangan atau praktik menyimpang dilakukan oleh pedagang. Misalnya pemalsuan produk, produk tidak layak konsumsi, dan kedaluarsa.

“Daging gelonggongan, bangkai, dicampur daging lain, tidak layak konsumsi, hingga kedaluarsa,” ujarnya ketika ditemui di kantornya kemarin.

- Advertisement -

Sugiharti menjelaskan pemeriksanaan atau sidak dilakukan di pasar tradisional dan supermarket. Produk ternak diperiksa berupa daging, telur, dan olahan daging. Pemeriksaan dengan uji indra secara fisik. Hasilnya semua produk ternak diperiksa aman, layak konsumsi.

“Hari pertama di Pasar Kapas, nantinya semua pasar tradisional dan modern disidak,” ujarnya.

Selain uji indra, menurut Sugiharti, sampel produk juga diambil untuk diperiksa di laboratorium. Terdapat 10 sampel produk diambil di pasar Kapas. Mulai dari sampel daging sapi, ayam, kambing, hingga telur ayam, itik, dan puyuh.

Pengambilan sampel untuk melihat kandungan kuman dalam produk ternak. Juga campuran bahan kimia tidak layak dikonsumsi. Ketika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan penyimpangan, pedagang akan dibina. Sehingga tidak ada lagi produk ternak tidak layak konsumsi.

Selain pemeriksaan produk ternak, pihaknya juga mengecek harga agar fluktuasi tidak terjadi. Hasilnya harga produk menurun dibanding sebelum bulan puasa. Harga telur sekarang Rp 23 ribu turun dibanding sebelum Ramadan Rp 25 ribu.

Daging ayam saat ini memiliki harga Rp 35 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu. Sedangkan harga daging sapi masih stabil sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu. “Biasanya awal puasa naik, pertengahan turun, tujuh hingga lima hari sebelum Lebaran kembali naik,” jelasnya. (irv)

Radar Bojonegoro – Selama puasa Ramadan hingga menjelang Lebaran pemeriksaan terhadap daging, telur, dan produk ternak semakin intens. Sasarannya mulai pasar tradisional hingga pasar modern. Tentu mengantisipasi kecurangan dilakukan oleh pedagang.

Pemeriksaan dilakukan dengan uji indra (organoleptik) secara fisik produk ternak. Kemarin (19/4) memeriksa di Pasar Kapas dan mengambil 10 sampel produk ternak untuk diuji laboratorium.

Kabid Kesehatan Hewan, Pengolahan, dan Pemasaran Hasil Peternakan (Keswan PPHP) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sugiharti Sri Rahaju mengatakan, setiap puasa Ramadan dan menjelang Lebaran selalu digelar pemeriksaan atau sidak produk ternak yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

Pemeriksaan ini sebagai penjaminan keamanan produk hewan untuk konsumen. Dengan mengantisipasi kecurangan atau praktik menyimpang dilakukan oleh pedagang. Misalnya pemalsuan produk, produk tidak layak konsumsi, dan kedaluarsa.

“Daging gelonggongan, bangkai, dicampur daging lain, tidak layak konsumsi, hingga kedaluarsa,” ujarnya ketika ditemui di kantornya kemarin.

- Advertisement -

Sugiharti menjelaskan pemeriksanaan atau sidak dilakukan di pasar tradisional dan supermarket. Produk ternak diperiksa berupa daging, telur, dan olahan daging. Pemeriksaan dengan uji indra secara fisik. Hasilnya semua produk ternak diperiksa aman, layak konsumsi.

“Hari pertama di Pasar Kapas, nantinya semua pasar tradisional dan modern disidak,” ujarnya.

Selain uji indra, menurut Sugiharti, sampel produk juga diambil untuk diperiksa di laboratorium. Terdapat 10 sampel produk diambil di pasar Kapas. Mulai dari sampel daging sapi, ayam, kambing, hingga telur ayam, itik, dan puyuh.

Pengambilan sampel untuk melihat kandungan kuman dalam produk ternak. Juga campuran bahan kimia tidak layak dikonsumsi. Ketika hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan penyimpangan, pedagang akan dibina. Sehingga tidak ada lagi produk ternak tidak layak konsumsi.

Selain pemeriksaan produk ternak, pihaknya juga mengecek harga agar fluktuasi tidak terjadi. Hasilnya harga produk menurun dibanding sebelum bulan puasa. Harga telur sekarang Rp 23 ribu turun dibanding sebelum Ramadan Rp 25 ribu.

Daging ayam saat ini memiliki harga Rp 35 ribu dari sebelumnya Rp 40 ribu. Sedangkan harga daging sapi masih stabil sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu. “Biasanya awal puasa naik, pertengahan turun, tujuh hingga lima hari sebelum Lebaran kembali naik,” jelasnya. (irv)

Artikel Terkait

Most Read

Pupuk Subsidi Tak Bisa Dibeli Kontan 

Pohon Tumbang, Atap Tersapu Angin

Dawuh Kiai hingga Isyarat Istikharah

Paling Cepat Dicairkan Bulan Depan

Artikel Terbaru


/