KOTA – Tinggi muka air (TMA) Kali Blawi, Kecamatan Karangbinangun, hanya turun 1 pheilscall dari 62 menjadi 61 pheilscall. BPDB tetap memutuskan statusnya masih siaga merah.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Lamongan, Jannata, mengatakan, normalnya status kali Blawi itu 40 pheilscall.
Menurut dia, petugas di lapangan terus melakukan upaya agar debit bisa turun. Misalnya, semua pintu pembuangan air Bengawan Jero dibuka. Juga, pembuangan tambak ombo, wangen, serta kuro. “Kita juga mengaktifkan seluruh pompa, ada tiga titik,” ujarnya.
Jannata menambahkan, update terakhir, wilayah hulu juga turun. Intensitas hujan yang tidak tinggi membuat pembuangannya tidak terlalu berlebih. Namun, petugas di lapangan masih kesulitan mengurangi luberan air di wilayah Bengawan Jero. Maraknya tumbuhan eceng gondok membuat pembuangan semakin sulit.
Dia mencontohkan wilayah Desa Tiwet, Kalitengah. Tumbuhan eceng gondok menyebar dimana-mana. Akibatnya air tidak lancar pembuangannya. Apalagi tumbuhan ini tergolong keras. Sehingga petugas cukup sulit dalam membersihkan. “Kita tetap berkoordinasi dengan lintas sektor, memang harus sabar karena bertahap,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan, Agus Hendrawan, menuturkan, terkait banjir bengawan jero, seluruh instansi sudah ditugaskan sesuai dengan tupoksinya. Saat ini sudah dilakukan berbagai upaya untuk mengurangi debit air tersebut. “Semuanya kolaborasi, supaya air bisa surut,” katanya.