25.2 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

EMCL Dorong Kontraktor Lokal Bisa Bersaing

- Advertisement -

BOJONEGORO – Peningkatan kapasitas kontraktor lokal didorong agar mampu bersaing dengan perusahaan besar. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pun menghadirkan puluhan kontraktor lokal Bojonegoro mengikuti pelatihan tentang lelang elektronik (e-bidding) dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), kemarin (20/3).

Pelatihan berlangsung di sebuah hotel ini menghadirkan pembicara dari Departemen Pengadaan EMCL. “Ini adalah pelatihan yang ke-13 kami laksanakan sejak 2014,” kata Ichwan Arifin, perwakilan EMCL.

Dia menuturkan, pelatihan ini merupakan bentuk komitmen EMCL meningkatkan kapasitas kontraktor lokal. Melalui pelatihan ini, agar kontraktor lokal memiliki kemampuan bersaing dengan kontraktor-kontraktor sudah maju. 

“Pelatihan ini bukan untuk memberi pekerjaan. Tapi mengajak para pengusaha lokal maju bersama dan menyukseskan proyek negara di Lapangan Banyu Urip demi kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Melalui pelatihan ini, kata Ichwan, diharapkan keterlibatan kontraktor lokal semakin meningkat sesuai prosedur. “Kemampuan dan pengetahuan tentang prosedur dan tata cara itu penting, karena semua proses pengadaan harus sesuai aturan,” jelasnya.

- Advertisement -

Ichwan menyampaikan sejauh ini EMCL sudah melibatkan kontraktor lokal sesuai Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Kandungan Lokal. Setidaknya 91 perusahaan dari Bojonegoro menjadi mitra EMCL selama masa operasi ini. “SKK Migas sebagai pengatur industri hulu migas, mengatur agar semua kontraktor terdaftar dalam centralized integrated vendor database (CIVD),” ucapnya.

Aturan tersebut, menurut Ichwan, dibuat pemerintah untuk memudahkan bagi semua pihak. Dengan sistem online ini pula, semua kegiatan bisa berlangsung transparan. “Semua kontraktor kontrak kerja sama seperti EMCL dan Pertamina bisa mengakses data kontraktor di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Melalui berbagai pelatihan, EMCL berupaya agar perusahaan-perusahaan lokal bisa menguasai aspek-aspek administrasi. Sehingga, setiap peluang pekerjaan bisa tangkap dengan baik. “Dalam website CIVD juga ada pengumuman lelang, siapapun bisa ikut selama memenuhi syarat dan ketentuan,” katanya.

Ichwan menegaskan kontraktor dari luar Bojonegoro yang secara kompetitif memenangkan tender, diwajibkan mempekerjakan warga lokal. Tentunya, sesuai kriteria dan kebutuhan perusahaan. “Kita berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten melalui dinas terkait, pemerintah kecamatan, dan kepala desa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja ini,” jelas dia. 

Ichwan mencontohkan, pekerjaan pemeliharaan (maintenance) dari sepuluh kontraktor besar. Total pekerjanya mencapai 839 orang, dan 90 persennya merupakan warga lokal. “Jumlah tersebut termasuk pekerja skill, semi-skill, dan non-skill,” katanya.

Pelibatan lokal sudah menjadi komitmen EMCL sebagai operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip ini.  “Kami berharap, kolaborasi dan sinergi ini semata-mata untuk kesuksesan proyek negara dan pada akhirnya demi mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. 

Asisten II Bidang Perekonomian Setyo Yuliono berpesan agar kontraktor lokal memiliki jiwa maju, mau belajar, dan bisa bersaing secara sehat. Mantan camat Gayam ini menilai, sudah banyak kontraktor lokal sudah maju, namun tidak sedikit yang tumbang. 

“Biasanya persoalan administrasi, tidak disiplin komunikasi, bahkan ada yang karena kurang integritas,” ucapnya.

Setyo memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan pelatihan secara serius. Menurutnya, momen ini menjadi penting untuk peserta, karena mereka bisa berinteraksi dengan para pemateri merupakan orang internal EMCL sendiri.

“Biasanya suka nyari-nyari kan? Sekarang ketemu. Nah, dijaga dan dirawatlah komunikasi dan relasi ini,” pesan Setyo kepada peserta.

Pelatihan kali ini diisi Shinta Paulina dan Reza dari bagian procurement EMCL. Shinta menjelaskan mengenai tata cara pengisian dokumen TKDN. Shinta mengajari masing-masing peserta membawa laptop dan terhubung secara online. Sedangkan, Reza mengajari peserta bagaimana mengikuti lelang secara online.

“Semua bisa mudah dengan cara ini, dari jarak jauh Anda bisa ikut lelang,” imbuh Setyo Yuliono sembari menjelaskan bahwa sistem ini ditujukan memudahkan kontraktor mengakses informasi serta mengikuti lelang.

BOJONEGORO – Peningkatan kapasitas kontraktor lokal didorong agar mampu bersaing dengan perusahaan besar. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pun menghadirkan puluhan kontraktor lokal Bojonegoro mengikuti pelatihan tentang lelang elektronik (e-bidding) dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), kemarin (20/3).

Pelatihan berlangsung di sebuah hotel ini menghadirkan pembicara dari Departemen Pengadaan EMCL. “Ini adalah pelatihan yang ke-13 kami laksanakan sejak 2014,” kata Ichwan Arifin, perwakilan EMCL.

Dia menuturkan, pelatihan ini merupakan bentuk komitmen EMCL meningkatkan kapasitas kontraktor lokal. Melalui pelatihan ini, agar kontraktor lokal memiliki kemampuan bersaing dengan kontraktor-kontraktor sudah maju. 

“Pelatihan ini bukan untuk memberi pekerjaan. Tapi mengajak para pengusaha lokal maju bersama dan menyukseskan proyek negara di Lapangan Banyu Urip demi kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Melalui pelatihan ini, kata Ichwan, diharapkan keterlibatan kontraktor lokal semakin meningkat sesuai prosedur. “Kemampuan dan pengetahuan tentang prosedur dan tata cara itu penting, karena semua proses pengadaan harus sesuai aturan,” jelasnya.

- Advertisement -

Ichwan menyampaikan sejauh ini EMCL sudah melibatkan kontraktor lokal sesuai Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2011 tentang Kandungan Lokal. Setidaknya 91 perusahaan dari Bojonegoro menjadi mitra EMCL selama masa operasi ini. “SKK Migas sebagai pengatur industri hulu migas, mengatur agar semua kontraktor terdaftar dalam centralized integrated vendor database (CIVD),” ucapnya.

Aturan tersebut, menurut Ichwan, dibuat pemerintah untuk memudahkan bagi semua pihak. Dengan sistem online ini pula, semua kegiatan bisa berlangsung transparan. “Semua kontraktor kontrak kerja sama seperti EMCL dan Pertamina bisa mengakses data kontraktor di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Melalui berbagai pelatihan, EMCL berupaya agar perusahaan-perusahaan lokal bisa menguasai aspek-aspek administrasi. Sehingga, setiap peluang pekerjaan bisa tangkap dengan baik. “Dalam website CIVD juga ada pengumuman lelang, siapapun bisa ikut selama memenuhi syarat dan ketentuan,” katanya.

Ichwan menegaskan kontraktor dari luar Bojonegoro yang secara kompetitif memenangkan tender, diwajibkan mempekerjakan warga lokal. Tentunya, sesuai kriteria dan kebutuhan perusahaan. “Kita berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten melalui dinas terkait, pemerintah kecamatan, dan kepala desa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja ini,” jelas dia. 

Ichwan mencontohkan, pekerjaan pemeliharaan (maintenance) dari sepuluh kontraktor besar. Total pekerjanya mencapai 839 orang, dan 90 persennya merupakan warga lokal. “Jumlah tersebut termasuk pekerja skill, semi-skill, dan non-skill,” katanya.

Pelibatan lokal sudah menjadi komitmen EMCL sebagai operator minyak dan gas bumi Lapangan Banyu Urip ini.  “Kami berharap, kolaborasi dan sinergi ini semata-mata untuk kesuksesan proyek negara dan pada akhirnya demi mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. 

Asisten II Bidang Perekonomian Setyo Yuliono berpesan agar kontraktor lokal memiliki jiwa maju, mau belajar, dan bisa bersaing secara sehat. Mantan camat Gayam ini menilai, sudah banyak kontraktor lokal sudah maju, namun tidak sedikit yang tumbang. 

“Biasanya persoalan administrasi, tidak disiplin komunikasi, bahkan ada yang karena kurang integritas,” ucapnya.

Setyo memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan pelatihan secara serius. Menurutnya, momen ini menjadi penting untuk peserta, karena mereka bisa berinteraksi dengan para pemateri merupakan orang internal EMCL sendiri.

“Biasanya suka nyari-nyari kan? Sekarang ketemu. Nah, dijaga dan dirawatlah komunikasi dan relasi ini,” pesan Setyo kepada peserta.

Pelatihan kali ini diisi Shinta Paulina dan Reza dari bagian procurement EMCL. Shinta menjelaskan mengenai tata cara pengisian dokumen TKDN. Shinta mengajari masing-masing peserta membawa laptop dan terhubung secara online. Sedangkan, Reza mengajari peserta bagaimana mengikuti lelang secara online.

“Semua bisa mudah dengan cara ini, dari jarak jauh Anda bisa ikut lelang,” imbuh Setyo Yuliono sembari menjelaskan bahwa sistem ini ditujukan memudahkan kontraktor mengakses informasi serta mengikuti lelang.

Artikel Terkait

Most Read

Rel Diperbaiki Lagi, Macet Kembali

Penerima dan Pemberi Bisa Dipidana

Melvyn Gabung, Zah Rahan Belum Sah

Khawatirkan Jalan Cepat Rusak 

Artikel Terbaru


/