- Advertisement -
TUBAN – Tim tryout dari Jawa Pos Radar Tuban dan PG Bimbel, kemarin (19/2) mencari format yang pas dengan kelompok kerja madrasah (KKM) terkait pelaksanaan latihan mengerjakan ujian nasional. Khususnya hal teknis seputar tryout berbasis computer based test (CBT) untuk jenjang MTs dan MA. Dalam pertemuan yang berlangsung di aula Kemenag Tuban tersebut sejumlah madrasah menyampaikan problem minimnya perangkat komputer maupun laptop yang dimilikinya. Begitu juga problem server.
Pimred Jawa Radar Tuban Dwi Setiyawan menjelaskan, dalam tryout berbasis informasi teknologi tersebut, peserta tidak harus mengerjakan dengan komputer maupun laptop.
”Dengan smartphone pun bisa,” ujar dia.Dengan smartphone, kata Dwi, peserta bisa mengerjakan di tempat mana pun yang memiliki jaringan internet. Tidak harus di sekolah.
Simon, tim teknisi dari PG Bimbel menambahkan, setelah mendaftar, nantinya masing-masing peserta mendapat user name dan password untuk mengakses secara bersamaan menurut jadwal yang ditentukan.
Selain hal teknis, dalam pertemuan tersebut juga dibahas sejumlah kendala untuk dicari solusinya. Kepala Kemenag Tuban Sahid mengapresiasi Jawa Pos Radar Tuban yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan dan menjadikan tryout sebagai agenda tahunan.
- Advertisement -
Dia menyadari problem yang muncul dalam tryout berbasis CBT tersebut. Pertimbangannya, karena tryout berbasis informasi teknologi itu baru dan menjadi masa transisi dari sebelumnya berbasis paper based test (PBT) dengan kertas koran.
”Karena baru, wajar kalau kendala teknis,” ujar dia didampingi Kasi Penma A. Karim dan Nur Alam. Dalam pertemuan tersebut, tryout PBT untuk madrasah ibtidaiyah (MI) nyaris tanpa kendala.
TUBAN – Tim tryout dari Jawa Pos Radar Tuban dan PG Bimbel, kemarin (19/2) mencari format yang pas dengan kelompok kerja madrasah (KKM) terkait pelaksanaan latihan mengerjakan ujian nasional. Khususnya hal teknis seputar tryout berbasis computer based test (CBT) untuk jenjang MTs dan MA. Dalam pertemuan yang berlangsung di aula Kemenag Tuban tersebut sejumlah madrasah menyampaikan problem minimnya perangkat komputer maupun laptop yang dimilikinya. Begitu juga problem server.
Pimred Jawa Radar Tuban Dwi Setiyawan menjelaskan, dalam tryout berbasis informasi teknologi tersebut, peserta tidak harus mengerjakan dengan komputer maupun laptop.
”Dengan smartphone pun bisa,” ujar dia.Dengan smartphone, kata Dwi, peserta bisa mengerjakan di tempat mana pun yang memiliki jaringan internet. Tidak harus di sekolah.
Simon, tim teknisi dari PG Bimbel menambahkan, setelah mendaftar, nantinya masing-masing peserta mendapat user name dan password untuk mengakses secara bersamaan menurut jadwal yang ditentukan.
Selain hal teknis, dalam pertemuan tersebut juga dibahas sejumlah kendala untuk dicari solusinya. Kepala Kemenag Tuban Sahid mengapresiasi Jawa Pos Radar Tuban yang memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan dan menjadikan tryout sebagai agenda tahunan.
- Advertisement -
Dia menyadari problem yang muncul dalam tryout berbasis CBT tersebut. Pertimbangannya, karena tryout berbasis informasi teknologi itu baru dan menjadi masa transisi dari sebelumnya berbasis paper based test (PBT) dengan kertas koran.
”Karena baru, wajar kalau kendala teknis,” ujar dia didampingi Kasi Penma A. Karim dan Nur Alam. Dalam pertemuan tersebut, tryout PBT untuk madrasah ibtidaiyah (MI) nyaris tanpa kendala.