BOJONEGORO – Kendaraan mobil bekas (mobkas) kini menjadi incaran para guru pegawai negeri sipil (PNS). Rata-rata konsumen tertarik mobil bekas karena lebih ekonomis. Sedangkan, mobil baru, purna jualnya pasti akan anjlok. Sehingga, konsumen lebih tertarik membeli mobil bekas secara tunai maupun kredit.
Lukman salah satu pengusaha mobil bekas mengatakan, penjualan tiap tahunnya prospektif.
Rata-rata penjualannya per bulan bisa mencapai lima unit. Konsumen mobil bekas didominasi para guru PNS.
‘’Hampir 85 persen konsumen profesinya guru PNS. Mungkin karena banyaknya tunjangan. Sehingga mereka melirik membeli mobil,” ujarnya.
Kalau dari segi jenis, konsumen pasti lebih membutuhkan mobil multi purpose vehicle (MPV).
Sebab, rata-rata konsumen mobil utamanya tentu dimanfaatkan keluarganya. ‘’Karakteristik konsumen umumnya pasti mobil pertama dibeli jenis MPV,” ujarnya.
Adapun harga yang ditawarkan sangat ekonomis.
Misalnya, mobil MPV keluaran tahun 2012 dijual sekitar Rp 130-an juta.
Selain itu, penjualan mobil bekas dilakukan secara offline dan online beriringan.
Bahkan, sistem online ini sekaligus memangkas pembelian secara makelar.
Sebab, konsumen bisa berinteraksi sendiri.
‘’Makelar mulai minim sejak ada media sosial. Karena konsumen bisa lihat foto dan deskripsi mobil, lalu ketemu di toko,” jelasnya.
Sutomo salah satu konsumen asal Kecamatan Kedungadem mengatakan tertarik membeli mobil bekas karena sudah waktunya beli mobil.
Dia tertarik membeli mobil MPV kebutuhan keluarga.
‘’Biar enak kalau mau ke luar kota atau apabila ada keluarga, teman, tetangga yang sakit bisa memanfaatkan mobilnya,” ucapnya.
Dia merasa membeli baru dan bekas tidak ada bedanya, selama tahun keluarannya tidak terpaut jauh.