TUBAN – Momen hari ulang tahun ke-72 kemerdekaan Republik Indonesia terasa sangat istimewa bagi enam pasangan suami-istri (pasutri) di Tuban. Pada hari bersejarah tersebut, lahir bayi dari masing-masing pasangan tersebut di Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Tuban.
Kepala Ruang Bersalin RSNU Tuban Mahendraningtyas mengatakan, keenam bayi tersebut lahir mulai tanggal 17 Agustus dini hari hingga sore. Lima di antaranya lahir sesar. Sementara satu bayi lahir normal.
Wanita yang akrab disapa Mahe itu mengatakan, bayi yang dilahirkan sesar, empat di antaranya karena alasan medis. Sementara satu bayi dilahirkan atas permintaan orang tua yang ingin anaknya yang berulang tahun sama dengan hari kemerdekaan RI.
Mahe mengatakan, bayi yang lahir tepat pada momen kemerdekaan adalah anak Destya Dwi (Trutup, Plumpang), Purwanti (Margomulyo, Kerek), Aisatin Mahmudah (Cendoro, Palang), Susi Lestari (Tasikmadu, Palang), Siti Juwariyah (Palang), dan Siti Nur Asiyah (Klutuk, Tambakboyo).
Lima ibu di antaranya masih menjalani perawatan dan satu ibu sudah pulang. ‘’Alhamdulillah semua lahir dengan selamat bertepatan dengan momen peringatan kemerdekaan,’’ tuturnya kemarin (18/8).
Aisatin Mahmudah, salah satu ibu yang melahirkan anak pada 17 Agustus mengaku sangat bahagia. Meski melalui proses sesar, anaknya lahir dengan selamat.
Dia menuturkan, anak pertamanya itu lahir pukul 12.05 siang. Saat itu, dia yang merasa sakit perut langsung dilarikan ke rumah sakit. Setelah diperiksa, bayi tersebut dinyatakan dalam posisi kepala sungsang. ‘’Bidan bilang sudah bisa lahir, akhirnya ya disesar,’’ ungkapnya bahagia.
Berdasar usulan keluarga, direncanakan bayi berjenis kelamin perempuan tersebut akan diberi nama Dirga. Yang merupakan kepanjangan dari kata dirgahayu yang berarti panjang umur. Harapannya, ulang tahun sang anak mudah diingat ketika peringatan kemerdekaan. ‘’Untuk nama lengkapnya belum terpikir. Yang jelas ada unsur nama Dirga-nya,’’ tutur istri M. Anshori itu.(yud/ds)