31.1 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Rekrutmen Naker JTB Disorot

- Advertisement -

BOJONEGORO – Rekrutmen tenaga kerja (naker) Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) disorot masyarakat. Sebab sudah diumumkan sejak akhir tahun lalu melalui situs Pemkab Bojonegoro, namun hingga saat ini belum ada kejelasannya. Khususnya terkait jumlah naker yang akan direkrut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Bojonegoro, Agus Supriyanto minta masyarakat harus bersabar. Sebab PT Rekaya Industri (Rekind) selaku kontraktor pelaksana dalam merekrut naker lokal dilakukan secara bertahap “Januari lalu merekrut empat naker, Februari tambah lagi 20 naker, lalu Maret ini rencananya 13 naker,” ujarnya minggu (18/3). Berdasarkan jadwal, tambah dia, PT Rekind akan merekrut naker lokal secara besar-besaran sekitar Juni-Agustus.

Dia mengungkapkan, jumlah total naker yang dibutuhkan proyek JTB tak sebanyak proyek Banyu Urip dua tahun silam yakni mencapai 10 ribu lebih. Kebutuhan naker lokal untuk proyek JTB diperkirakan maksimal hanya 1.700 naker. “Tak banyak. Diperkirakan hanya 1.700 naker untuk proyek JTB. Jauh beda dengan proyek Banyu Urip dulu,” ujarnya.

Menurut Agus, PT Rekind pada Senin (26/3) mendatang akan melakukan  sosialisasi terkait mekanisme rekrutmen naker proyek JTB di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Ngasem, Purwosari, Gayam, dan Tambakrejo. Sebenarnya diagendakan bulan lalu, namun ditunda karena PT Rekind ada urusan yang harus diselesaikan. “Sosialisasi tersebut guna transparansi bagi warga lokal,” ujarnya.Dia menegaskan, para kontraktor proyek JTB harus mematuhi peraturan daerah (perda) Bojonegoro nomor 23 tahun 2011 terkait optimalisasi perekrutan naker lokal.

Meski begitu, dia menyatakan, pihaknya juga berusaha mengoptimalkan skill para warga di sekitar wilayah proyek dengan memanfaatkan corporate social responsibility (CSR) PEP-C. Setidaknya 75 orang besok (hari ini, Red) akan diberikan pelatihan dan sertifikasi di Cepu. Diharapkan warga Bojonegoro yang bekerja di proyek JTB memlliki skill. “Jadi 75 orang dibagi tiga kategori yakni scaffolding, K-3, dan rigger,” terangnya.

BOJONEGORO – Rekrutmen tenaga kerja (naker) Proyek Jambaran Tiung Biru (JTB) disorot masyarakat. Sebab sudah diumumkan sejak akhir tahun lalu melalui situs Pemkab Bojonegoro, namun hingga saat ini belum ada kejelasannya. Khususnya terkait jumlah naker yang akan direkrut.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Bojonegoro, Agus Supriyanto minta masyarakat harus bersabar. Sebab PT Rekaya Industri (Rekind) selaku kontraktor pelaksana dalam merekrut naker lokal dilakukan secara bertahap “Januari lalu merekrut empat naker, Februari tambah lagi 20 naker, lalu Maret ini rencananya 13 naker,” ujarnya minggu (18/3). Berdasarkan jadwal, tambah dia, PT Rekind akan merekrut naker lokal secara besar-besaran sekitar Juni-Agustus.

Dia mengungkapkan, jumlah total naker yang dibutuhkan proyek JTB tak sebanyak proyek Banyu Urip dua tahun silam yakni mencapai 10 ribu lebih. Kebutuhan naker lokal untuk proyek JTB diperkirakan maksimal hanya 1.700 naker. “Tak banyak. Diperkirakan hanya 1.700 naker untuk proyek JTB. Jauh beda dengan proyek Banyu Urip dulu,” ujarnya.

Menurut Agus, PT Rekind pada Senin (26/3) mendatang akan melakukan  sosialisasi terkait mekanisme rekrutmen naker proyek JTB di empat kecamatan. Yakni Kecamatan Ngasem, Purwosari, Gayam, dan Tambakrejo. Sebenarnya diagendakan bulan lalu, namun ditunda karena PT Rekind ada urusan yang harus diselesaikan. “Sosialisasi tersebut guna transparansi bagi warga lokal,” ujarnya.Dia menegaskan, para kontraktor proyek JTB harus mematuhi peraturan daerah (perda) Bojonegoro nomor 23 tahun 2011 terkait optimalisasi perekrutan naker lokal.

Meski begitu, dia menyatakan, pihaknya juga berusaha mengoptimalkan skill para warga di sekitar wilayah proyek dengan memanfaatkan corporate social responsibility (CSR) PEP-C. Setidaknya 75 orang besok (hari ini, Red) akan diberikan pelatihan dan sertifikasi di Cepu. Diharapkan warga Bojonegoro yang bekerja di proyek JTB memlliki skill. “Jadi 75 orang dibagi tiga kategori yakni scaffolding, K-3, dan rigger,” terangnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/