SMK adalah tempat yang tepat untuk belajar sambil menguasai ilmu vokasi atau kejuruan. Talita Azmi Nur Salsabilla, 18, merasakan bisa belajar bisnis kuliner saat menempuh jurusan tata boga di SMKN 3 Tuban.
Di sekolah kejuruan tersebut, dia belajar cara memulai bisnis camilan dari nol hingga menghasilkan profit. Meski di lingkup sekolah, produk buatannya sudah dipasarkan luas secara profesional.
Dara yang akrab disapa Talita ini merupakan bagian dari produksi SiCupu (Siwalan Crunchy Puff), camilan kue kering berbahan siwalan yang merupakan produk unggulan SMKN 3 Tuban.
Dia mengatakan, kemampuan wirausaha yang dipelajari sejak di bangku sekolah inilah yang nantinya sebagai modal penting untuk merintis bisnis setelah lulus sekolah. ‘’SMK mengajari kita belajar mengasah keterampilan dan kemampuan bisnis sejak dini,’’ ujarnya.
Dara asal Desa Montongsekar, Kecamatan Montong ini menuturkan, saat produksi kue, dia tahu bagaimana cara mengolah resep makanan. Termasuk menjaga agar rasa camilan yang diproduksi memiliki rasa konsisten. Mulanya, dia mengaku uji cobanya error. Setelah beberapa kali mencoba, Talita akhirnya berhasil memproduksi camilan yang layak dijual.
Dia mengatakan, untuk memproduksi sebuah produk kuliner yang layak jual harus melalui berbagai tahap. Dimulai dari percobaan resep. Pada tahap ini, harus siap dengan berbagai konsekuensi, seperti gosong, tak sedap dipandang, dan tak enak dikonsumsi.
‘’Setiap kegagalan sebuah resep selalu dicatat dan dijadikan bahan evaluasi untuk menciptakan resep baru yang lebih enak dan layak dipasarkan,’’ ujar sulung dari empat bersaudara itu.
Belajar Bisnis Kuliner

SMK adalah tempat yang tepat untuk belajar sambil menguasai ilmu vokasi atau kejuruan. Talita Azmi Nur Salsabilla, 18, merasakan bisa belajar bisnis kuliner saat menempuh jurusan tata boga di SMKN 3 Tuban.
Di sekolah kejuruan tersebut, dia belajar cara memulai bisnis camilan dari nol hingga menghasilkan profit. Meski di lingkup sekolah, produk buatannya sudah dipasarkan luas secara profesional.
Dara yang akrab disapa Talita ini merupakan bagian dari produksi SiCupu (Siwalan Crunchy Puff), camilan kue kering berbahan siwalan yang merupakan produk unggulan SMKN 3 Tuban.
Dia mengatakan, kemampuan wirausaha yang dipelajari sejak di bangku sekolah inilah yang nantinya sebagai modal penting untuk merintis bisnis setelah lulus sekolah. ‘’SMK mengajari kita belajar mengasah keterampilan dan kemampuan bisnis sejak dini,’’ ujarnya.
Dara asal Desa Montongsekar, Kecamatan Montong ini menuturkan, saat produksi kue, dia tahu bagaimana cara mengolah resep makanan. Termasuk menjaga agar rasa camilan yang diproduksi memiliki rasa konsisten. Mulanya, dia mengaku uji cobanya error. Setelah beberapa kali mencoba, Talita akhirnya berhasil memproduksi camilan yang layak dijual.
Dia mengatakan, untuk memproduksi sebuah produk kuliner yang layak jual harus melalui berbagai tahap. Dimulai dari percobaan resep. Pada tahap ini, harus siap dengan berbagai konsekuensi, seperti gosong, tak sedap dipandang, dan tak enak dikonsumsi.
‘’Setiap kegagalan sebuah resep selalu dicatat dan dijadikan bahan evaluasi untuk menciptakan resep baru yang lebih enak dan layak dipasarkan,’’ ujar sulung dari empat bersaudara itu.