- Advertisement -
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Jumlah penderita human immunodeficiency virus/acquired immuno deficiency (HIV/Aids) di Bojonegoro didominasi usia produktif. Mereka rata-rata berusia 20-40 tahun. Angka mencengangkan tersebut dihimpun Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Bojonegoro selama semester pertama 2019.
Ketua KPA Bojonegoro Johny Nuryanto mengatakan, dari 43 orang pengidap HIV/Aids tahun ini, 5 orang di antaranya berusia 25-29 tahun. Kemudian, 20-24 tahun 3 orang dan 30-34 tahun 11 orang. Disusul usia 35-39 tahun 9 orang dan 40-49 tahun 7 orang. ’’Selebihnya usia di atas 50 tahun,’’ tegas dia.
Untuk gender pengidap penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini hampir sama. Laki-laki 21 orang dan perempuan 22 orang.
Dia memerkirakan jumlah tersebut masih terus bertambah karena data Juli belum tercatat.
Johny belum mengetahui persis pemicu banyaknya usia produktif yang terkena virus mematikan tersebut. Hanya, dia memerkirakan hal tersebut dipicu dari hubungan seksual dengan penderita HIV/Aids. Sementara penggunaan jarum suntik secara bergiliran diperkirakan sangat minim.
- Advertisement -
Johny terus mengampanyekan agar masyarakat tidak menjauhi orang dengan HIV/Aids. Juga memberikan motivasi agar ODHA menjalani hidup bahagia. Tidak perlu minder. ’’Ini yang terus kami kampanyekan. Jauhi penyakitnya, jangan jauhi orangnya,’’ tegas pria asli Bojonegoro itu.
BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Jumlah penderita human immunodeficiency virus/acquired immuno deficiency (HIV/Aids) di Bojonegoro didominasi usia produktif. Mereka rata-rata berusia 20-40 tahun. Angka mencengangkan tersebut dihimpun Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Bojonegoro selama semester pertama 2019.
Ketua KPA Bojonegoro Johny Nuryanto mengatakan, dari 43 orang pengidap HIV/Aids tahun ini, 5 orang di antaranya berusia 25-29 tahun. Kemudian, 20-24 tahun 3 orang dan 30-34 tahun 11 orang. Disusul usia 35-39 tahun 9 orang dan 40-49 tahun 7 orang. ’’Selebihnya usia di atas 50 tahun,’’ tegas dia.
Untuk gender pengidap penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini hampir sama. Laki-laki 21 orang dan perempuan 22 orang.
Dia memerkirakan jumlah tersebut masih terus bertambah karena data Juli belum tercatat.
Johny belum mengetahui persis pemicu banyaknya usia produktif yang terkena virus mematikan tersebut. Hanya, dia memerkirakan hal tersebut dipicu dari hubungan seksual dengan penderita HIV/Aids. Sementara penggunaan jarum suntik secara bergiliran diperkirakan sangat minim.
- Advertisement -
Johny terus mengampanyekan agar masyarakat tidak menjauhi orang dengan HIV/Aids. Juga memberikan motivasi agar ODHA menjalani hidup bahagia. Tidak perlu minder. ’’Ini yang terus kami kampanyekan. Jauhi penyakitnya, jangan jauhi orangnya,’’ tegas pria asli Bojonegoro itu.