Radar Lamongan – Alat swab test polymerase chain reaction (PCR) hingga kemarin (17/6) belum difungsikan. Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Soegiri Lamongan Tulus Pujianto mengatakan, pihaknya masih melengkapi fasilitas yang sesuai dengan standar pusat. Karena peralatannya khusus, ruangannya juga harus dipastikan keamanannya. Dinkes Provinsi Jatim bakal melakukan visitasi ruangan dan peralatan tersebut.
“Nantinya yang mengoperasikan tim khusus dengan panduan dokter spesialis patologi klinik. Termasuk petugas analisis laboratorium, semuanya sudah mengikuti pelatihan minggu lalu,” ujar pria yang juga ketua Gugus Tugas Covid RSUD tersebut.
Tulus menjelaskan, nantinya pasien diambil swab tenggorokan dan orofaring. Selanjutnya dimasukkan sampel di virus media transport (VTM). Berikutnya, diextraksi dengan alat extrasi untuk diperiksa di PCR.
Setiap sampel, membutuhkan 2-3 jam untuk pemeriksaannya. Menurut dia, selain PCR ada alat extrasi, BSC, dan LAF. Semuanya dalam tahap persiapan dan install. Tulus memastikan sudah disiapkan satu tempat khusus supaya tidak mengganggu pasien lain.
Petugasnya juga menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat melakukan pemeriksaan. Sehingga pemeriksaan bisa lebih intensif. Ketika PCR sudah bisa difungsikan, imbuh dia, maka tidak perlu menunggu lama di Surabaya.
Hasilnya bisa langsung diketahui dalam hitungan jam. Namun, kapasitas pemeriksaannya terbatas 60-100 sampel setiap harinya. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lamongan Taufik Hidayat menjelaskan, swab test itu akurasinya sudah 100 persen.
Hasilnya nanti bisa diketahui positif atau negatif virus covid-19. Sehingga penanganan bisa langsung dilakukan. Termasuk, upaya tracing untuk memutus rantai persebarannya.