Radar Bojonegoro – Beban kontraktor penggarap proyek trotoar sedikit berkurang. Mereka tidak jadi menanam banyak pohon tabebuya. Mereka hanya menanam pohon sesuai dengan yang ditebang di jalan tersebut. Misalnya di Jalan Gajahmada, kontraktor hanya akan menanam 202 pohon tabebuya.
Sebab, itu jumlah pohon peneduh yang ditebang di jalan membujur timur-barat itu. Bayangkan jika satu pohon peneduh diganti lima pohon baru. Para kontraktor akan mena nam 1.010 pohon baru. Hal itu sudah disepakati antara dinas lingkungan hidup (DLH) dengan dinas perumahan, kawasan pemukiman, dan cipta karya (PKPCK).
Saat ini, sejumlah pohon tabebuya mulai ditanam. Di antaranya di Jalan Gajahmada. ‘’Ditanam sesuai kebutuhan. Itu sesuai hasil rapat koordinasi dengan cipta karya,’’ ujar Kepala DLH Bojonegoro Hanafi kemarin. Sebelumnya, pohon tabebuya yang akan ditanam lebih banyak. Sebab, satu pohon yang ditebang akan diganti lima pohon tebebuya.
Namun, hal itu diubah. Pohon tabebuya yang ditanam sesuai dengan kebutuhan. Menyesuaikan dengan kondisi lokasinya. ‘’Kalau ditanam terlalu banyak tidak memungkinkan. Lokasinya tidak cukup,’’ jelasnya.
Hanafi menjelaskan, jumlah pohon yang ditebang mencapai 700 lebih. Itu tersebar di seluruh jalan protokol. Sehingga, jumlah tabebuya yang bakal ditanam tidak jauh dari jumlah itu. ‘’Saat ini sudah mulai ditanam. Salah satunya di Jalan Gajahmada,’’ jelasnya.
Penanaman tabebuya dilakukan oleh kontraktor penggarap proyek trotoar. Anggarannya sudah inklud dengan proyek itu. ‘’Jadi, usai fisik trotoar digarap, segera ditanam,’’ jelas mantan kepala dinas pendidikan itu.
Kabid Persampahan DLH Bojonegoro Ahmad Sholeh Fatoni menambahkan, pohon peneduh di Jalan Gajahmada yang ditebang sebanyak 202 pohon. Jumlah itulah yang nantinya akan diganti dengan tabebuya oleh kontraktor. ‘’Kalau di Jalan Gajahmada saja itu jumlahnya. Kalau di semua jalan protokol lebih banyak,’’ jelasnya.
Jenis pohon peneduh yang ditebang beragam. Mulai angsana, bintaro, tanjung, dan glodogan. Namun, terbanyak adalah angsana. Sementara itu, Kepala Dinas PKP Cipta Karya Adie Witjaksono belum memberikan keterangan mengenai hal ini. Saat dihubungi kemarin belum memberikan jawaban.
Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Mochlasin Afan meminta pemkab tetap meminta kontraktor menanam lebih banyak pohon. Jika lokasi jalannya tidak cukup bisa ditanam di lokasi lain. ‘’Sehingga, penghijauan bisa semakin banyak. Sebab, penebangan pohon itu membuat penghijauan sedikit berkurang,’’ jelasnya.
Politisi Demokrat itu menjelaskan, pohon ditebang itu usianya sudah lama. Mencapai puluhan tahun. Sehingga, penggantinya harus lebih banyak. ‘’Saya kira satu pohon diganti lima pohon baru itu sudah bagus. Jangan hanya diganti satu pohon,’’ jelasnya.
Anggota Komisi D DPRD Agus Sugianto mengatakan, kontraktor penggarap drainase dan trotoar agar menambah pekerja. Langkah itu seiring kerap turun hujan dan berpengaruh progres pengerjaan.
‘’Setidaknya begitu (menambah pekerja dan lembur) agar pengerjaan tepat waktu. Kan kasihan kontraktor kalau pengerjaan molor dari deadline,’’ ujar politisi Perindo itu.