BOJONEGORO – Pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Bojonegoro tidak menembus angka 3.000 pendaftar. Hingga batas akhir, jumlah pendaftar mencapai 2.724 orang. Itu jumlah akhir pendaftar yang lolos verifikasi SSCN. Diprediksi pendaftar asal Bojonegoro, banyak memilih di daerah lain.
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro Zainuddin mengatakan, banyak pelamar dari Bojonegoro yang mendaftar di kota/ kabupaten lain. Bahkan, mendaftar di pemerintah provinsi (pemprov).
Sebab, lowongan yang tersedia ada di daerah lain. Selain itu, untuk jenjang SMA/MA, lowongan CPNS ada di Pemprov Jatim. Pendaftaran seleksi CPNS berakhir Senin (15/10) dini hari.
Zainuddin menambahkan, setelah proses pendaftaran selesai, selanjutnya verifikasi administrasi. Proses tersebut akan memakan waktu sekitar 2 minggu. Setelah itu, data akan dikirimkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“BKN nantinya akan menentukan berapa peserta yang lolos seleksi administrasi,” ujar dia.
Peserta yang lolos administrasi, nantinya akan mengikuti seleksi CPNS. Tentunya ada peserta yang dinyatakan lolos administrasi dan tidak. “Itu sudah pasti. Jadi, peserta harus benar-benar memenuhi syarat,” ujar mantan kepala dinas pendidikan ini.
Data terakhir di BKPP jumlah formasi jalur umum yang tidak terisi ada 9. Yaitu, 2 dokter spesialis, 1 dokter umum, 1 dokter gigi, dan 4 guru disabilitas. Awalnya ada 10, namun satu dokter sudah terisi. Selain itu, kuota honorer K-2 juga kosong 16. Totalnya ada 25 formasi yang kosong belum terisi. “Itu semua menunggu keputusan BKN,” jelasnya.
Zainuddin menjelaskan, jumlah pendaftar seleksi CPNS tahun ini memang tidak banyak. Itu karena lowongan yang tersedia memang langka. Kebanyakan yang diharapkan di Bojonegoro adalah lowongan pendidikan dan kesehatan. Namun, jumlahnya sangat minim. Tahun ini untuk guru kelas lowongannya hanya 16.
“Paling banyak lowongan CPNS pendidikan sudah diperuntukkan K-2,” jelasnya.
