LAMONGAN, Radar Lamongan – Cold storage di Pasar Ikan Lamongan tak bisa cepat direalisasikan. Dinas Perikanan Lamongan baru berencana menyusun detail engineering design (DED) cold storage. Perencanaan konstruksi tersebut dianggarkan sekitar Rp 150 juta.
‘’Rencananya dalam waktu dekat kita mencari konsultan untuk merealisasikan DED cold storage,’’ tutur Sekretaris Dinas Perikanan Lamongan, Abdullah Ubaid, kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (16/8).
Rencana pembangunan cold storage muncul ketika Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sidak ke Pasar Ikan Lamongan saat harga ikan terjun payung pada pertengahan Juni. Ubaid memerkirakan DED cold storage bakal dirampungkan akhir tahun ini.
‘’Setelah DED selesai maka akan diserahkan kepada bupati untuk dikaji lebih lanjut lagi,’’ ujarnya saat dikonfirmasi via ponsel.
Selama ini, Pemkab Lamongan belum memiliki cold storage. Beberapa tempat penampungan ikan dimiliki swasta yang mayoritas berada di kawasan pantura. Ubaid menilai cold storage dibutuhkan untuk menjaga stabilitas harga ikan ketika musim panen raya.
‘’Fungsinya nanti seperti resi gudang. Sehingga ketika panen raya harganya tidak terlalu anjlok,’’ jelasnya.
Ubaid menambahkan, cold storage membutuhkan anggaran tidak sedikit. Perlu ada perencanaan yang matang untuk merealisasikannya. Ketika DED sudah dirampungkan nanti, maka dilakukan kajian selama setahun ke depan.
‘’Kemungkinan mulai terealisasi tahun 2021,’’ katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi B DPRD Lamongan, Saifudin Zuhri, mengaku sudah mendengarkan paparan terkait DED cold storage di Pasar Ikan Lamongan. Pihaknya mendukung adanya realisasi cold storage guna melindungi harga ikan di tingkat petambak ketika terjadi panen raya.
‘’Kita harapkan pasar ikan tidak hanya dikuasai segelintir orang saja,’’ harapnya.