- Advertisement -
BOJONEGORO – Antisipasi kemacetan saat mudik mulai disiapkan oleh Polres Bojonegoro. Salah satu upayanya dengan menghubungkan closed-circuit television (CCTV) milik Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro dengan Satlantas Polres Bojonegoro. Tepatnya, CCTV tersebut dipasang di Pos Jambean yang juga menjadi monitoring center guna mempermudah mobilitas para Polisi Lalu Lintas.
Kasatlantas Polres Bojonegoro AKP Aristianto Budi menyampaikan, bahwa ada delapan titik CCTV yang memantau kemacetan di wilayah Bojonegoro. CCTV tersebut terpasang di antaranya, di wilayah bundaran Jetak (Kota), proliman Kapas, beberapa perlintasan kereta api (KA), dan titik macet lainnya.
Menurut dia, ada empat titik rawan macet. Yakni, di perlintasan KA Bayeman (Baureno), pertigaan SMP Baureno, perempatan Pasar Sumberrejo, dan perempatan Pasar Padangan. “Empat titik tersebut kami pantau terus berdasarkan intensitas kendaraan yang melintasi titik-titik rawan macet,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mewaspadai adanya pasar tumpah yang ada di wilayah Pasar Baureno dan Pasar Kapas. Karena Jalan Raya Bojonegoro – Babat cukup sempit, sehingga potensi kemacetannya cukup tinggi ketika ada pasar tumpah. Sehingga, pasar-pasar tumpah di Jalan Raya Bojonegoro – Ngawi belum termasuk titik rawan macet. “Ada di monitoring center berupa peta-peta kerawanan dan tactical wall game serta tactical table game, untuk rekayasa lalu lintas, apabila sewaktu-waktu terjadi kontijensi kemacetan,” terangnya.
Titik black spot juga masih berada di Jalan Raya turut Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo. Pos Jambean juga strategis lokasinya dijadikan pusat pengamanan, karena berada di antara terminal dan stasiun KA. “Apabila butuh personel tambahan, jadi lebih cepat mobilitasnya,” ujarnya. Adapun para polisi lantas kini juga dilengkapi rompi guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
BOJONEGORO – Antisipasi kemacetan saat mudik mulai disiapkan oleh Polres Bojonegoro. Salah satu upayanya dengan menghubungkan closed-circuit television (CCTV) milik Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro dengan Satlantas Polres Bojonegoro. Tepatnya, CCTV tersebut dipasang di Pos Jambean yang juga menjadi monitoring center guna mempermudah mobilitas para Polisi Lalu Lintas.
Kasatlantas Polres Bojonegoro AKP Aristianto Budi menyampaikan, bahwa ada delapan titik CCTV yang memantau kemacetan di wilayah Bojonegoro. CCTV tersebut terpasang di antaranya, di wilayah bundaran Jetak (Kota), proliman Kapas, beberapa perlintasan kereta api (KA), dan titik macet lainnya.
Menurut dia, ada empat titik rawan macet. Yakni, di perlintasan KA Bayeman (Baureno), pertigaan SMP Baureno, perempatan Pasar Sumberrejo, dan perempatan Pasar Padangan. “Empat titik tersebut kami pantau terus berdasarkan intensitas kendaraan yang melintasi titik-titik rawan macet,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mewaspadai adanya pasar tumpah yang ada di wilayah Pasar Baureno dan Pasar Kapas. Karena Jalan Raya Bojonegoro – Babat cukup sempit, sehingga potensi kemacetannya cukup tinggi ketika ada pasar tumpah. Sehingga, pasar-pasar tumpah di Jalan Raya Bojonegoro – Ngawi belum termasuk titik rawan macet. “Ada di monitoring center berupa peta-peta kerawanan dan tactical wall game serta tactical table game, untuk rekayasa lalu lintas, apabila sewaktu-waktu terjadi kontijensi kemacetan,” terangnya.
Titik black spot juga masih berada di Jalan Raya turut Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo. Pos Jambean juga strategis lokasinya dijadikan pusat pengamanan, karena berada di antara terminal dan stasiun KA. “Apabila butuh personel tambahan, jadi lebih cepat mobilitasnya,” ujarnya. Adapun para polisi lantas kini juga dilengkapi rompi guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.