22.5 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Baru 21 Wisata Desa Penuhi Syarat

- Advertisement -

BOJONEGORO – Jumlah obyek wisata di Kota Ledre terus bertambah. Itu seiring banyaknya pemerintah desa membuka obyek wisata. Namun, dari sekian banyak wisata desa, hanya 21 yang memenuhi syarat yang diajukan ke Pemkab Bojonegoro. 

Kabid Pengembangan Obyek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Suyanto menjelaskan, sebenarnya ada 30 lebih desa memiliki wisata. Namun, pengelolaan wisatanya masih belum jelas. Sehingga, tidak bisa diakomodir oleh pemkab. ‘’Ada syarat-syarat belum mereka penuhi. Bahkan, mereka hanya sekadar membuka wisata, tanpa ada pengelolaan jelas,” ujarnya.

Ada banyak syarat harus dipenuhi pemerintah desa jika ingin membuat wisata. Namun, paling urgen adalah lembaga yang mengelola. Seperti karangtaruna, BUMdes, maupun kelompok sadar wisata (pokdarwis). ‘’Itu yang paling utama. Kalau lainnya bisa menyusul,” terangnya.

Sejumlah desa, kata Yanto sapaannya, hanya sekadar membuka obyek wisata. Pengelolannya masih diserahkan pada warga. Sehingga, tidak bisa maksimal. ‘’Jika sudah ada lembaganya, pemkab akan memberikan beberapa bantuan,” jelasnya.

Kepala Disbudpar Amir Syahid mengatakan, tahun ini akan lebih difokuskan membentuk lembaga daripada membangun fisik wisata. Selama ini wisata di Bojonegoro masih kekurangan lembaga pengelola. Seperti pokdarwis, asosiasi desa wisata, dan lainnya. 

- Advertisement -

Saat ini ada 21 destinasi wisata desa. Sedangkan, wisata dikelola pemkab hanya ada tiga. Yaitu, Dander Park, Kahyangan Api, dan Waduk Pacal. Sejak 2015, potensi wisata di sejumlah desa mulai bermunculan. Mulai wisata agro hingga wisata bahari menyusuri Bengawan Solo dengan perahu.

Meski fokus membentuk lembaga, rencana pembangunan tetap berjalan. Namun, Amir belum bisa memastikan kapan proses pembangunan wahana wisata tambahan dilaksanakan. ‘’Saat ini masih belum dibahas. Tapi tahun ini tetap dibangun,” jelasnya.

BOJONEGORO – Jumlah obyek wisata di Kota Ledre terus bertambah. Itu seiring banyaknya pemerintah desa membuka obyek wisata. Namun, dari sekian banyak wisata desa, hanya 21 yang memenuhi syarat yang diajukan ke Pemkab Bojonegoro. 

Kabid Pengembangan Obyek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Suyanto menjelaskan, sebenarnya ada 30 lebih desa memiliki wisata. Namun, pengelolaan wisatanya masih belum jelas. Sehingga, tidak bisa diakomodir oleh pemkab. ‘’Ada syarat-syarat belum mereka penuhi. Bahkan, mereka hanya sekadar membuka wisata, tanpa ada pengelolaan jelas,” ujarnya.

Ada banyak syarat harus dipenuhi pemerintah desa jika ingin membuat wisata. Namun, paling urgen adalah lembaga yang mengelola. Seperti karangtaruna, BUMdes, maupun kelompok sadar wisata (pokdarwis). ‘’Itu yang paling utama. Kalau lainnya bisa menyusul,” terangnya.

Sejumlah desa, kata Yanto sapaannya, hanya sekadar membuka obyek wisata. Pengelolannya masih diserahkan pada warga. Sehingga, tidak bisa maksimal. ‘’Jika sudah ada lembaganya, pemkab akan memberikan beberapa bantuan,” jelasnya.

Kepala Disbudpar Amir Syahid mengatakan, tahun ini akan lebih difokuskan membentuk lembaga daripada membangun fisik wisata. Selama ini wisata di Bojonegoro masih kekurangan lembaga pengelola. Seperti pokdarwis, asosiasi desa wisata, dan lainnya. 

- Advertisement -

Saat ini ada 21 destinasi wisata desa. Sedangkan, wisata dikelola pemkab hanya ada tiga. Yaitu, Dander Park, Kahyangan Api, dan Waduk Pacal. Sejak 2015, potensi wisata di sejumlah desa mulai bermunculan. Mulai wisata agro hingga wisata bahari menyusuri Bengawan Solo dengan perahu.

Meski fokus membentuk lembaga, rencana pembangunan tetap berjalan. Namun, Amir belum bisa memastikan kapan proses pembangunan wahana wisata tambahan dilaksanakan. ‘’Saat ini masih belum dibahas. Tapi tahun ini tetap dibangun,” jelasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/