- Advertisement -
TUBAN – Meskipun sibuk bekerja sebagai staf administrasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU), Kiki Aulia Wardani masih sempat berbisnis kuliner. Bisnis kuliner makanan kecil yang ditekuninya sejak satu tahun lebih ini menjadi aktivitasnya ketika libur bekerja atau sedang tidak bertugas shif. Bisnis kuliner yang dijalani cewek yang akrab disapa Kiki ini sudah mengisi banyak etalase minimarket dan toko di sejumlah rumah sakit di Tuban.
Alumni Teknik Informatika Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban ini mengatakan berbisnis di era sekarang ini bukanlah sesuatu yang mewah. Jika sepuluh tahun yang lalu berbisnis membutuhkan modal yang sangat besar, sekarang berbeda. Berbisnis bisa menggunakan modal secukupnya. Terpenting cukup untuk menyetok bahan baku dan biaya operasional penjualannya. ‘’Harus pandai lihat peluang dan memperluas relasi,’’ tuturnya.
Dara yang tinggal di Jalan Patimura ini memilih bisnis kuliner makanan ringan karena peminat camilan dinilai cukup banyak. Apalagi berdasarkan pengalamannya bekerja di rumah sakit, rata-rata keluarga pasien membutuhkan camilan untuk menunggui keluarganya yang sakit. Maka dari itu, untuk memulai, Kiki memilih kulak beberapa produknya terlebih dahulu. ‘’Kalau sudah punya pelanggan, perlahan saya mulai membuat camilan buatan saya sendiri,’’ kata dia.
Bisnis kuliner yang ditekuni Kiki ini juga tak lepas dari keluarga besarnya yang hobi membuat camilan di waktu tertentu. Ternyata camilan yang awalnya hanya untuk suguhan tamu di rumah itu diminati banyak orang. Tak sedikit tamu menawar camilan tersebut untuk dibeli. ‘’Lalu kepikiran untuk menjual dan ternyata menguntungkan,’’ ungkapnya.
TUBAN – Meskipun sibuk bekerja sebagai staf administrasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU), Kiki Aulia Wardani masih sempat berbisnis kuliner. Bisnis kuliner makanan kecil yang ditekuninya sejak satu tahun lebih ini menjadi aktivitasnya ketika libur bekerja atau sedang tidak bertugas shif. Bisnis kuliner yang dijalani cewek yang akrab disapa Kiki ini sudah mengisi banyak etalase minimarket dan toko di sejumlah rumah sakit di Tuban.
Alumni Teknik Informatika Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban ini mengatakan berbisnis di era sekarang ini bukanlah sesuatu yang mewah. Jika sepuluh tahun yang lalu berbisnis membutuhkan modal yang sangat besar, sekarang berbeda. Berbisnis bisa menggunakan modal secukupnya. Terpenting cukup untuk menyetok bahan baku dan biaya operasional penjualannya. ‘’Harus pandai lihat peluang dan memperluas relasi,’’ tuturnya.
Dara yang tinggal di Jalan Patimura ini memilih bisnis kuliner makanan ringan karena peminat camilan dinilai cukup banyak. Apalagi berdasarkan pengalamannya bekerja di rumah sakit, rata-rata keluarga pasien membutuhkan camilan untuk menunggui keluarganya yang sakit. Maka dari itu, untuk memulai, Kiki memilih kulak beberapa produknya terlebih dahulu. ‘’Kalau sudah punya pelanggan, perlahan saya mulai membuat camilan buatan saya sendiri,’’ kata dia.
Bisnis kuliner yang ditekuni Kiki ini juga tak lepas dari keluarga besarnya yang hobi membuat camilan di waktu tertentu. Ternyata camilan yang awalnya hanya untuk suguhan tamu di rumah itu diminati banyak orang. Tak sedikit tamu menawar camilan tersebut untuk dibeli. ‘’Lalu kepikiran untuk menjual dan ternyata menguntungkan,’’ ungkapnya.