22.7 C
Bojonegoro
Wednesday, May 31, 2023

Dua Megaproyek Jembatan Tersendat

- Advertisement -

Radar Bojonegoro – Dua megaproyek pembangunan jembatan membelah Sungai Bengawan Solo menghubungkan antarkabupaten masih terganjal. Yakni Jembatan Bojonegoro-Blora maupun Jembatan Kanor-Rengel atau Bojonegoro-Tuban.

Memasuki satu semester tahun ini, konstruksinya belum dimulai. Meskipun anggaran sudah dialokasikan dalam APBD tahun ini. Proyek jembatan Bojonegoro-Blora menunggu izin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sedangkan, jembatan Bojonegoro-Tuban terganjal pembebasan lahan.

‘’Masih menunggu izin dari Kementerian PUPR (untuk pembangunan jembatan BojonegoroBlora),’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Retno Wulan dari kemarin (15/6).

Jembatan Bojonegoro-Blora ini lokasinya di Kecamatan Ngraho, Bojonegoro menghubungkan Medalem, Kabupaten Blora. Proyek ini tidak ada persoalan terkait pembebasan lahan.

Sebab, tidak mem butuhkan pembebasan lahan milik warga. Anggaran jembatan melintang di Sungai Bengawan Solo ini dipro yeksikan Rp 80 miliar. Anggaran tersebut untuk pembangunan mulai awal hingga akhir.

- Advertisement -

‘’Tak ada pembebasan lahan,’’ ungkap Retno. Sedangkan untuk pembangunan jembatan Bojonegoro-Tuban, tepatnya Kanor, Bojonegoro menghubungkan Rengel, Tuban, masih proses pembebasan lahan.

Karena ada selisih harga lahan untuk di tepi Bengawan Solo antara Rengel dengan Kanor. Teknis pembebasan lahan untuk jalur jembatan, pemkab melibatkan tim appraisal.

Sesuai kajian dari tim penentu harga pembebeasan lahan itu, lahan di wilayah Rengel, Tuban, lebih mahal dibanding lahan di wilayah Kanor, Bojonegoro. ‘’Pembebasan lahan di Kecamatan Kanor masih dikoordinasikan dengan warga. Semoga segera dite mukan solusinya,’’ kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Perlengkapan Pemkab Bojonegoro Heri Widodo.

Heri menambahkan, lahan jembatan Medalem-Ngraho yang menghubungkan Bojonegoro-Blora tidak ada persoalan. Statusnya tanah negara. Sehingga, untuk pembangunan konstruksi segera berjalan.

Hanya menyisakan izin dari Kementerian PUPR. Diprediksi pembangunan jembatan Jawa Timur-Jawa Tengah itu akan kelar lebih dulu dibanding jembatan Kanor-Rengel.

Radar Bojonegoro – Dua megaproyek pembangunan jembatan membelah Sungai Bengawan Solo menghubungkan antarkabupaten masih terganjal. Yakni Jembatan Bojonegoro-Blora maupun Jembatan Kanor-Rengel atau Bojonegoro-Tuban.

Memasuki satu semester tahun ini, konstruksinya belum dimulai. Meskipun anggaran sudah dialokasikan dalam APBD tahun ini. Proyek jembatan Bojonegoro-Blora menunggu izin Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sedangkan, jembatan Bojonegoro-Tuban terganjal pembebasan lahan.

‘’Masih menunggu izin dari Kementerian PUPR (untuk pembangunan jembatan BojonegoroBlora),’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang Retno Wulan dari kemarin (15/6).

Jembatan Bojonegoro-Blora ini lokasinya di Kecamatan Ngraho, Bojonegoro menghubungkan Medalem, Kabupaten Blora. Proyek ini tidak ada persoalan terkait pembebasan lahan.

Sebab, tidak mem butuhkan pembebasan lahan milik warga. Anggaran jembatan melintang di Sungai Bengawan Solo ini dipro yeksikan Rp 80 miliar. Anggaran tersebut untuk pembangunan mulai awal hingga akhir.

- Advertisement -

‘’Tak ada pembebasan lahan,’’ ungkap Retno. Sedangkan untuk pembangunan jembatan Bojonegoro-Tuban, tepatnya Kanor, Bojonegoro menghubungkan Rengel, Tuban, masih proses pembebasan lahan.

Karena ada selisih harga lahan untuk di tepi Bengawan Solo antara Rengel dengan Kanor. Teknis pembebasan lahan untuk jalur jembatan, pemkab melibatkan tim appraisal.

Sesuai kajian dari tim penentu harga pembebeasan lahan itu, lahan di wilayah Rengel, Tuban, lebih mahal dibanding lahan di wilayah Kanor, Bojonegoro. ‘’Pembebasan lahan di Kecamatan Kanor masih dikoordinasikan dengan warga. Semoga segera dite mukan solusinya,’’ kata Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Perlengkapan Pemkab Bojonegoro Heri Widodo.

Heri menambahkan, lahan jembatan Medalem-Ngraho yang menghubungkan Bojonegoro-Blora tidak ada persoalan. Statusnya tanah negara. Sehingga, untuk pembangunan konstruksi segera berjalan.

Hanya menyisakan izin dari Kementerian PUPR. Diprediksi pembangunan jembatan Jawa Timur-Jawa Tengah itu akan kelar lebih dulu dibanding jembatan Kanor-Rengel.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/