23.7 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

Harga Bawang Merah Naik

- Advertisement -

KOTA – Harga bawang merah di Pasar Sidoharjo, Lamongan naik Rp 5 ribu per kilogram (kg). Maskamah, salah satu pedagang mengatakan, harga  bawang merah seminggu lalu Rp 35 ribu per kg. Kemarin (14/4), harganya Rp 40 ribu per kg.

Menurut dia, harga tomat juga ikut naik. Jika minggu lalu sekitar Rp 10 ribu per kg, maka kini Rp 18 ribu per kg.  “Belinya (konsumen) pasti sesuai kebutuhan, tidak mungkin mereka membeli untuk stok,” ujarnya.

Pedagang lainnya, Astutik, menuturkan, jika harga bawang merah dan tomat naik, maka sebaliknya cabai. Jika cabai rawit Rp 18 ribu per kg di tingkat pedagang, maka sekarang Rp 14 ribu per kg. Menurut dia, intensitas hujan tinggi membuat kualitas cabai turun.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, M Zamroni, menjelaskan, kenaikan harga komoditi masih terus dipantau. Jika dirasa kenaikan terlalu tinggi dan pasokan lambat, maka pihaknya sudah siap melakukan operasi pasar (OP). “Masih kita pantau di sejumlah pasar – pasar,” jelasnya.

Menurut dia, kenaikan komoditi ini musiman. Saat penghujan, sebagian petani gagal panen karena komoditi busuk di ladang.

KOTA – Harga bawang merah di Pasar Sidoharjo, Lamongan naik Rp 5 ribu per kilogram (kg). Maskamah, salah satu pedagang mengatakan, harga  bawang merah seminggu lalu Rp 35 ribu per kg. Kemarin (14/4), harganya Rp 40 ribu per kg.

Menurut dia, harga tomat juga ikut naik. Jika minggu lalu sekitar Rp 10 ribu per kg, maka kini Rp 18 ribu per kg.  “Belinya (konsumen) pasti sesuai kebutuhan, tidak mungkin mereka membeli untuk stok,” ujarnya.

Pedagang lainnya, Astutik, menuturkan, jika harga bawang merah dan tomat naik, maka sebaliknya cabai. Jika cabai rawit Rp 18 ribu per kg di tingkat pedagang, maka sekarang Rp 14 ribu per kg. Menurut dia, intensitas hujan tinggi membuat kualitas cabai turun.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, M Zamroni, menjelaskan, kenaikan harga komoditi masih terus dipantau. Jika dirasa kenaikan terlalu tinggi dan pasokan lambat, maka pihaknya sudah siap melakukan operasi pasar (OP). “Masih kita pantau di sejumlah pasar – pasar,” jelasnya.

Menurut dia, kenaikan komoditi ini musiman. Saat penghujan, sebagian petani gagal panen karena komoditi busuk di ladang.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Lebih Suka Belajar Bersama

Terus Bersinergi dengan Media


/